Hidup Dalam Kekudusan di Hari-Hari TerakhirSampel

Di akhir zaman ini, kita harus mengakui bahwa tidak mudah untuk hidup dalam kekudusan. Kemajuan teknologi dan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin cepat ini, telah banyak memberi dampak dalam segala aspek kehidupan di dunia ini, termasuk juga kehidupan Kristiani. Ada yang berdampak positif, tetapi ada juga yang negatif. Dan setiap manusia memiliki “kehendak bebas” untuk memilih mana yang baik dan berguna, dan mana yang tidak.

Hidup kudus merupakan perintah Tuhan karena Allah kita adalah kudus, dan tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat Tuhan. Kita mengerti bahwa kita dikuduskan bukan karena usaha dan perbuatan kita, tetapi oleh karena kuasa darah Yesus (Ibrani 13:12).

Hidup kudus adalah hidup yang menjauhi dosa. Kudus artinya terpisah. Hidup kudus adalah hidup yang terpisah dari dosa. Kita tahu bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap firman Tuhan. Jadi, untuk hidup kudus, kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan.

Jika kita melihat kehidupan bangsa Israel, bagaimana Tuhan membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir ke Tanah Perjanjian, tujuannya adalah untuk memisahkan mereka dari cara hidup orang Mesir yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena itu, dalam perjalanan mereka menuju ke tanah perjanjian, Tuhan memberi 10 perintah Allah dan hukum-hukum lainnya supaya hidup mereka benar sesuai dengan perintah Tuhan dan bukan mengikuti ajaran dan kepercayaan orang Mesir.

Demikian juga dengan kehidupan kita sekarang ini. Kita yang sudah dipisahkan dari dunia ini, Tuhan menghendaki hidup kita kudus dengan menjaganya sesuai dengan firman-Nya. Allah sudah melakukan bagian-Nya dengan mengutus anak-Nya, Yesus Kristus, untuk penebusan dosa kita, dan merupakan tanggung jawab kita untuk menjaga kekudusan itu.