Karena Salib-MuSampel

Kebangkitan Kristus

Kristus memang telah mati untuk menebus dosa kita, menjadikan kita benar di hadapan Allah melalui pengorbanan-Nya yang sempurna. Namun, cerita ini tidak berhenti di situ. Yesus tidak hanya mati, tapi Ia juga bangkit pada hari ke-3, setelah itu Tuhan Yesus tidak pernah mati lagi. Dalam kebangkitan-Nya, Yesus menunjukkan bahwa maut pun tidak berkuasa atas Dia, dan semua orang yang menerima Yesus pun memiliki kepastian yang sama: bahwa kelak kita akan dibangkitkan, sama seperti Ia dibangkitkan, dan akan berbagi dalam kehidupan yang baru, di mana Kristus akan memerintah sebagai Raja.

Jika Kristus tidak pernah bangkit, apa yang kita percaya tidak ada bedanya dengan kepercayaan lain, tidak lebih baik, tidak lebih bisa diharapkan. Jika Kristus tidak pernah bangkit, kita masih akan tetap berharap-harap cemas bahwa apa yang kita percaya dan perjuangkan ini kelak tidak sia-sia. Jika Kristus tidak pernah bangkit, apa yang kita percaya tentang Kristus berarti salah.

Saya bersyukur ini tidak pernah terjadi: Kristus sungguh bangkit, dan Tuhan yang kita percayai adalah Tuhan yang hidup, bertakhta selamanya, dan harapan kita di dalam-Nya tidak akan mengecewakan.

Perenungan:

Kematian dan kebangkitan Kristus bukan memberikan sekadar harapan, tapi kepastian akan keselamatan dan kehidupan yang kekal bersama dengan Tuhan. Dengan pemahaman ini, bagaimana Anda menyikapi hal tersebut dalam kehidupan Anda saat ini? Adakah orang yang perlu mendengar dan menyaksikan hal tersebut melalui Anda, di tempat kerja, di keluarga, di mana pun Anda berada?