Dilatih untuk PercayaSampel

Mengapa Khawatir?
Berkali-kali dalam Alkitab kita diperingatkan untuk tidak khawatir. Karena memang demikian, maka kekhawatiran adalah sebuah pilihan. Ketika kita khawatir, kita mengizinkan pikiran kita terus memikirkan kesulitan atau masalah. Perbedaan antara khawatir dan prihatin adalah di mana Anda menempatkan Tuhan dalam hubungannya dengan masalah Anda. Kekhawatiran mengabaikan keberadaan Tuhan dan hanya fokus pada masalah. Ketika kita sungguh prihatin, kita perlu membawanya pada Tuhan, mendengarkan tuntunan-Nya, dan fokus pada-Nya. Filipi 4:6 mengingatkan kita untuk tidak khawatir tentang apapun, tetapi mendoakan segala hal.
Seorang gadis kecil terdengar berbicara kepada ibunya dan berkata, “Apakah ibu tahu bahwa khawatir adalah berpura-pura?” Ibunya meminta dia menjelaskan dan dia menjawab, “jika kita adalah milik Yesus kita tidak perlu khawatir tentang apa pun.” Dia melanjutkan, “Iblis berisik dan berteriak pada kita agar khawatir, tapi Tuhan tenang jadi kita harus berdiam dan mendengarkan karena Dia berbisik.” Bagian terbaik dari pernyataannya adalah ketika ia menegaskan maksudnya, “Tuhan berbisik.” Betapa indahnya gambaran yang menunjukkan betapa dekatnya Dia. Fakta ini saja seharusnya mengusir pikiran cemas kita.
Jika kita memilih untuk khawatir, kita sedang melatih tragedi. Mark Twain mengatakannya dengan sangat baik ketika ia menyatakan, “Saya telah menjalani beberapa hal buruk dalam hidup saya, beberapa benar-benar terjadi.” Perilaku berbahaya ini membuka pintu untuk masuknya kecemasan dan stres. Jika dibiarkan, kekhawatiran akan mencuri kesehatan dan kebahagiaan kita.
Amsal 17:22 menyatakan, “hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Khawatir bisa membuat kita sakit. Penelitian medis memperkirakan sebanyak 90 persen sakit penyakit adalah dikarenakan stres. Kita tidak pernah diciptakan untuk khawatir tapi untuk percaya. Kita menghormati Tuhan ketika kita percaya pada-Nya dan yakin bahwa Dia dapat mengatasi apa saja yang ada di hadapan kita.
Yesus mengatakan pada kita untuk tidak khawatir akan hari esok karena hari esok punya kesusahannya sendiri (lihat Matius 6:34). Jika ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki suatu masalah, maka kita harus lakukan—keprihatinan kita seharusnya memotivasi kita untuk bertindak. Jika tidak ada yang dapat kita lakukan, maka tidak ada gunanya untuk khawatir tentang hal di luar kendali kita.
Hari ini, buat pilihan untuk percaya pada Tuhan dengan menolak untuk khawatir.
DOA:
Tuhan Yesus, terima kasih karena aku bisa menyerahkan segala kekhawatiranku kepada-Mu karena Engkau peduli padaku. Tolong aku untuk fokus pada-Mu dan bukan pada ketakutanku.
RENUNGKAN:
Apa yang menjadi fokus Anda hari ini? Jika Anda memusatkan pikiran pada Tuhan, Dia akan menggantikan pikiran cemas Anda dengan damai yang sempurna.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Bagaimana cara kita mengetahui secara pribadi bahwa Tuhan dapat dipercaya dan mempunyai kemampuan, kekuatan, dan kuasa untuk menyelesaikan masalah terbesar kita jika kita tidak pernah memiliki kepercayaan itu? Bacaan enam hari ini adalah sebuah pengingat bahwa iman dalam Tuhan juga berarti kemampuan, waktu, dan caraNya. Kita dilatih untuk percaya padaNya.
More