Renungan Harian Orangtua Dan Anak "A Place of Power"Sampel

Ketakutan adalah perasaan yang pasti ada dalam diri seorang manusia.

Sebagai orang dewasa kita takut akan masa depan anak-anak kita, kita takut ketika dokter memvonis kita dengan suatu penyakit yang mengerikan, kita takut ketika pandemik terjadi dan bisnis kita mengalami kemunduran, bahkan mungkin kita takut kalau kita tidak akan berhasil membesarkan anak-anak kita dengan baik.

Sebagai anak-anak kita takut ketika kita sendirian, kita takut ketika orang yang kita kasihi meninggalkan kita, kita takut ketika kita melakukan kesalahan dan berpikir kalau kita akan dimarahi, kita takut ketika nilai kita jelek, serta kita takut kalau kita tidak bisa menyenangkan hati orangtua kita.

Raja Daud yang sangat perkasa, berani, dan dikatakan sangat dekat dengan Tuhan pun merasakan ketakutan dalam hidupnya. Tapi apa yang ia lakukan ketika ia mengalaminya? Mazmur 56:4 memberitahu kita jawabannya, “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;” Sesederhana itu. Daud tahu bahwa ada waktunya ia tidak akan bisa mengalahkan ketakutannya seorang diri. Ia membutuhkan Tuhan dan Ia datang kepada-Nya.

Hal yang sama bagi kita semua, ketika kita takut, mari datang dan percaya kepada-Nya.

Renungan untuk Orangtua
Firman Tuhan mengatakan kalau ketakutan atau kekuatiran tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi kita, malah akan membuat kita tidak dapat melihat rencana Tuhan yang besar bagi hidup kita.

Masihkah Anda merasa takut hari ini? Tuhan sedang menunggu Anda untuk menyerahkan ketakutan Anda kepada-Nya dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.

Renungan untuk Anak-anak
Bukan berarti kita tidak boleh merasa ketakutan dalam hidup kita. Amatlah wajar jika seseorang merasa takut karena satu dan lain hal, tapi jangan sampai ketakutan itu membuat kita tidak bisa melihat janji Tuhan kalau Ia selalu ada bersama dengan kita dalam segala keadaan.

Setiap kali kalian takut, berdoalah dan serahkan kepada Tuhan.

Saat Teduh Keluarga
Ceritakan ketakutan terbesar masing-masing anggota keluarga, kemudian minta setiap orang mengucapkan Mazmur 56:4 dengan mengganti kata AKU menjadi nama mereka.

Contoh: “Waktu David takut, David percaya kepada-Mu.”