Kitab FilemonSampel

SALING MENGUATKAN DALAM DOA

Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku. (Filemon 1:4)

Dalam sebuah kesuksesan pementasan di panggung, ada orang-orang yang bekerja dibalik layar dan memang nama mereka tidak pernah muncul untuk diketahui banyak orang. Bahkan di dalam kesuksesan pelayanan para hamba Tuhan ada orang-orang yang tidak kelihatan menopang para hamba Tuhan di dalam doa-doa yang dinaikkan oleh mereka siang dan malam. Betapa doa sangat kita perlukan dalam seluruh kegiatan kita, sebab oleh doa akan terjadi perubahan ke arah lebih baik, oleh doa semua rintangan dan hambatan bisa diruntuhkan.

Bagi kita orang percaya doa merupakan nafas kerohanian kita, sebab lewat doa kita terhubung dengan sumber kehidupan kita yaitu Bapa di Surga. Rasul Paulus yang sedang berada di dalam penjara oleh karena Injil bahkan terus berdoa, dan di dalam doanya dia justru lebih banyak berdoa untuk orang lain. Pada pasal ini secara khusus Paulus selalu teringat untuk berdoa bagi Filemon, teman seiman dan rekan sepelayanannya. 

Kita harus menyadari akan hal ini dalam kehidupan kita juga, bahwa ada orang-orang yang berdoa untuk kita dimanapun kita berada, mungkin keluarga kita, teman seiman kita, para pendoa syafaat yang berjaga-jaga mendoakan kita. Tetapi bagaimana dengan kita sendiri? Sudahkah kita juga memberikan waktu untuk berdoa bagi mereka? Berdoa untuk teman seiman? Berdoa untuk rekan kerja kita di kantor? Berdoa untuk siapa saja yang Tuhan ingatkan kepada kita?

Ada yang mengatakan bahwa dibalik kesuksesan seorang suami ada isteri yang mendukung dibelakangnya. Terkadang sebuah nasehat atau teguran atau sebuah masukan yang kita berikan, akan berhasil ketika kita mendoakannya juga. Terkadang sebuah diskusi atau rapat akan menghasilkan keputusan yang luar biasa ketika kita mendoakan siapa-siapa saja yang akan ikut di dalam pertemuan itu. 

Sebuah doa berkuasa bukan karena panjang lebarnya kalimat doa, tetapi jika kita hidup benar.