Renungan NatalSampel

Christmas Reflections

HARI KE 1 DARI 5

Allah yang Memilih

Kita mengawali kisah Natal ini dengan pemberitaan Malaikat bagi Maria dan diakhiri dengan kunjungan dari orang-orang Majus. Saya, melalui refleksi dan penerapan narasi Natal ini, akan banyak merujuk pada kitab Lukas, karena di dalamnya terdapat catatan-catatan Injil yang terlengkap.

Ini adalah kisah yang sangat personal dan privat, namun pada akhirnya menjadi kisah yang sangat umum, sekaligus mengejutkan. 

Manusia yang berperan di dalamnya termasuk seorang gadis remaja Yahudi; seorang malaikat veteran, Gabriel; Yusuf; para gembala lokal; dengan orang-orang majus dari timur, telah mengisi kisah tersebut. Para pemeran yang seperti tidak mungkin dilibatkan, dikumpulkan di dalam kisah ini. Pementasan yang dimainkan ternyata memiliki konsekuensi pada semesta, bukan hanya pada konsekuensi lokal saja. 

Setiap tahunnya, kisah Natal diceritakan kembali dalam ribuan permutasi, di jutaan lokasi. Kisah ini memiliki daya tarik dan kesederhanaan yang kita lihat ada di dalam anak-anak, secara teologis menjadi kaya dan matang, dan dicintai oleh banyak orang. Maksud saya adalah, siapa sih yang tidak pernah terlibat sebagai pemeran atau berperan sebagai binatang dalam pementasan drama kelahiran Yesus?

Semuanya berawal dari seorang perawan yang usianya masih muda, bernama Maria. Dia tinggal bersama keluarganya di Nazaret. Kita tahu bahwa kata Nazaret berarti terlupakan—“Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret.” Ini bukan awal kisah yang baik dikarenakan Allah memilih tempat yang paling tidak dikenal dan biasanya, orang yang berasal dari tempat yang demikian dianggap tidak berharga. Namun sering kali inilah cara Allah berurusan denga umat manusia—“supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.” 

Seberapa sering kita salah menilai orang-orang pilihan Allah dikarenakan kita menilai menurut pilihan, kekuatan dan kecerdikan manusia? Jalan-Nya lebih tinggi. Artinya, kita tidak dapat membayangkan atau memahami jalan-Nya, karena jalan-Nya melebihi dari versi yang dapat dilakukan oleh kita. Lebih tinggi, dalam hal ini berarti melampaui jangkauan dan pemahaman kita. 

Siapakah dari kita yang mau pergi kepada orang yang paling rendah yang berasal dari daerah yang paling terlupakan, yang juga memiliki reputasi yang buruk, dan di sana kita memilih seseorang daripadanya yang akan mempengaruhi dunia—untuk selamanya? Kita biasanya akan pergi ke universitas-universitas atau perusahaan-perusahaan terbaik untuk memilih seseorang yang memiliki riwayat hidup yang mengagumkan. Tetapi Allah tidak demikian. Dia memilih yang tidak dikenal, yang rendah, yang tidak menonjolkan diri, karena mereka ini menyadari bahwa hanya Allah yang akan menolong mereka menyelesaikan pekerjaannya, bukan karena kekuatan atau kepandaian mereka. Mereka sungguh sadar akan segala kekurangan, kelemahan dan mereka sebagai manusia. 

Allah memilih yang tidak pandang oleh manusia, yang kualifikasi paling rendah, yang sungguh menyadari kekurangan di dalam diri mereka; orang-orang berdosa yang dijadikan-Nya orang-orang kudus terbaik-Nya. Di dalam Kerajaan-Nya, keuntungan dan kemegahan duniawi dikalahkan melalui ketaatan dan keajaiban yang sederhana. 

Firman Tuhan, Alkitab

Tentang Rencana ini

Christmas Reflections

Kisah Natal kita dimulai dengan kabar sukacita malaikat kepada Maria dan diakhiri dengan kunjungan orang Majus. Dalam refleksi dan penerapan narasi Natal ini, sebagian besar ayat yang dipakai akan saya rujuk pada kitab Lukas, karena kisah natal di dalamnya adalah yang paling lengkap dari catatan Injil.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Simon McIntyre untuk rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi https://www.simonmcintyre.net/