Kitab AmosSampel

RENDAH HATI ATAU KESOMBONGAN

Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. (Yakobus 4:10)

Ada banyak cerita film yang menceritakan tokoh-tokoh hebat di dunia ini, baik itu tokoh yang diambil dari kisah nyata atau pun hanya kisah fiktif. Dan semua cerita film-film itu mungkin ada yang pernah menjadi inspirasi kita. Bagaimana perjuangan atau kehebatan mereka dalam menjadi sukses atau menjadi seorang penyelamat. Saat menonton film maka kita terbawa oleh kekuatan dan keahlian tokoh cerita dalam film itu. 

Tidak ada yang salah dengan menikmati tokoh cerita hebat pada film yang kita saksikan, namun jangan sampai kita lupa bahwa ada Tuhan dibalik semua peristiwa di bumi ini. Sama halnya dengan nabi Amos menuliskan apa yang akan terjadi terhadap bangsa-bangsa pada zaman itu. Tuhan Maha Kuasa di atas segala kehebatan manusia di bumi ini, sebab Dia Maha Tahu bahkan sebelum segala sesuatu terjadi di bumi ini, segala pikiran manusia tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. 

Bangsa-bangsa mungkin ada yang sangat maju dalam hal teknologi. Manusia dengan segala kepintaran, pengetahuan dan penemuan-penemuan dapat menjadi lupa bahwa semua itu sudah diketahui Tuhan sebelumnya. Kesombongan atau keangkuhan manusia membuat mereka menolak bahwa Tuhan itu ada. Padahal jika kita keluar rumah pada malam hari, dan melihat banyak bintang di angkasa, kita dapat melihat bukti bahwa Tuhan itu ada. Sebab Dialah yang menempatkan dan mengatur alam semesta ini.

Allah menentang kesombongan manusia, sebab kesombongan itu bukan berasal dari Allah. Kesombongan juga bukan tentang tidak percaya kepada Tuhan, tetapi kesombongan itu bisa saja terjadi pada orang yang sudah percaya. Ketika orang percaya merasa dirinya paling benar, kemudian merendahkan yang lain, itu sama dengan tidak menghormati Tuhan yang menciptakan semua orang. Amsal menuliskan bahwa kesombongan atau keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, bahkan itu adalah awal dari sebuah kehancuran. Biarlah kita menjadi seperti Yesus, yaitu lemah lembut dan rendah hati. 

Kita manusia hanya seperti uap, yang sebentar ada lalu hilang lenyap