WARISANSampel

WARISAN HIKMAT

Hikmat diartikan sebagai pengertian atau pemahaman akan suatu barang, orang maupun kejadian dan peristiwa. Di dalam Alkitab, hikmat diartikan sebagai sebuah pengertian atau kebijaksanaan. Hikmat dapat membantu kita menyelesaikan masalah. Pengkotbah, mengajarkan kita untuk memiliki hikmat yang terletak pada sikap hati. Hikmat bukan berbicara mengenai kepandaian atau kecerdasan di atas rata-rata, namun kemampuan untuk membuat keputusan dan mencapai apa yang menjadi tujuan.

Hikmat berasal dari Allah. Dialah yang memberikan kita hikmat itu. Sebuah contoh di Alkitab yang sudah sering kita dengar adalah kisah raja Salomo ketika seorang bayi yang diperebutkan oleh dua orang wanita yang keduanya mengaku adalah ibu bayi tersebut. Raja Salomo diberikan hikmat untuk menemukan “cara unik” untuk mengetahui siapa ibu dari bayi tersebut.  1 Raja-raja 10:1-13, menuliskan bahwa sebelum dan sesudah Salomo, tidak akan ada orang yang begitu berhikmat seperti dia. Bahkan ratu negeri Syeba pun datang berkunjung untuk membuktikan dan merasakan sendiri hikmat Salomo.

Kita dapat memiliki hikmat dalam hidup kita. Salomo memintanya kepada Tuhan, maka kitapun juga perlu memintanya kepada Tuhan. Diperlukan sikap yang takut akan Tuhan untuk memiliki hikmat, karena dengan demikian, kita tidak menjadi sombong, kita tahu betul bahwa hikmat yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan. 

Hikmat adalah sebuah warisan yang bisa kita berikan kepada orang lain dan untuk mewariskan hikmat kepada mereka adalah dengan membawa mereka hidup takut akan Tuhan. 

Renungkan

Maukah kita mengajarkan hidup takut akan Tuhan sebagai warisan hikmat kepada anak-anak kita? Langkah apa sajakah yang bisa Anda mulai hari ini?

Doa :

Tuhan Yesus, aku berdoa kepada-Mu, untuk senantiasa memberikan kepadaku hikmat dalam segala hal sehingga aku dapat terus hidup selaras dengan kehendak-Mu dan membawa orang lain untuk hidup takut akan Engkau. Amin