PENYELARASAN KEMBALISampel

Penyelarasan Kembali 3

  

Sebelumnya kita sudah belajar mengenai penyebab pertama, mengapa para murid yang tadinya begitu dekat dan bergaul setiap hari dengan Yesus namun justru tidak mengenali Gurunya saat itu. Kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai 2 penyebab lainnya:

  

2. Mereka Menyimpan Kekecewaan (ayat 21)

Jika kita melihat ayat 21, murid-murid memiliki pengharapan yang berbeda dengan Tuhan. Kematian Yesus melahirkan rasa marah, kecewa, putus asa dan kehilangan kepercayaan dalam diri para murid Yesus. Mereka sangat kecewa, karena Yesus yang menjadi harapan bagi masa depan mereka yang akan terus memimpin, menuntun dan memperbaiki nasib mereka kini terhenti . Ternyata apa yang keluar dari hati para murid itu mempengaruhi kerohanian mereka sehingga tidak melihat kemuliaan Tuhan. Hal yang sama dapat terjadi di dalam kehidupan kita. Jika kita memiliki kehendak yang berbeda dengan Tuhan, maka sulit untuk kita dapat mengenal kehadiran atau suara Tuhan melalui firman-Nya kepada kita. Jadi selama hati kita masih belum beres: menyimpan amarah, kepahitan, dendam dan kekecewaan, maka kita tidak akan pernah melihat kemuliaan Tuhan dalam kehidupan.

  

3. Mereka Salah Memahami Firman (ayat 13)

Emaus merupakan kampung yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Entah apa alasan sebenarnya kedua murid Yesus menuju ke sana, tetapi yang pasti tindakan kedua orang murid itu justru berlainan dengan sebagian besar murid Yesus yang memilih tinggal di Yerusalem. Dengan kata lain tindakan kedua murid meninggalkan Yerusalem dimana murid-murid yang lain berkumpul menunjukan mereka tidak memahami kebenaran dan berjalan diluar kehendak Tuhan. Di perjalanan itu Yesus menegur kesalahan mereka, karena murid-murid tersebut tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi, bahwa pada akhirnya Anak Manusia akan bangkit dari maut pada hari ketiga kematian-Nya. Saat ini pun banyak orang percaya yang tidak memahami Firman dengan benar. Pemahaman kita terhadap Firman Tuhan telah dicemari dengan paham-paham duniawi. Hal ini menjadikan kita tidak lagi percaya Firman, tetapi lebih mempercayai dunia.

Quote: "Milikilah hati dan pikiran yang jernih untuk menangkap dan memahami Firman Tuhan"