Info Rencana

KetaatanSampel

Ketaatan

HARI KE 4 DARI 4

Taat Untuk Kebaikan Kita


Apakah Anda pernah mengalami atau melihat seseorang yang ditegur karena melakukan kesalahan, tetapi kemudian merespon dengan amarah? Diberikan sebuah perintah, tapi melakukannya dengan keluhan? Sadar atau tidak, kita pernah atau mungkin sering bersikap demikian. Menerima koreksi itu tidak nyaman dan mengikuti perintah tidak selalu mudah. Meskipun kita tahu keduanya diberikan untuk kebaikan kita. 


Mengapa demikian? Ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebabnya. Pertama, karena kita merasa berhak akan sesuatu (entitlement). Merasa berhak mengutarakan pendapat kita dan merasa berhak memilih apa yang kita mau, kapan pun kita mau. Kemudian, bisa jadi karena kita sebenarnya merasa tidak aman akan diri sendiri (insecure), sehingga kita berusaha membuktikan diri dengan kekuatan dan kepandaian kita. Atau, mungkin karena kita sekedar mementingkan diri sendiri (selfishness). Kita kurang memikirkan orang lain dan kurang berempati; melihat dari sudut pandang orang lain. Kita memikirkan keuntungan sendiri melebihi keuntungan orang lain.


Mari kita melihat Yesus sebagai teladan. 


Paulus menuliskan pada jemaat Filipi, dan berlaku juga kepada kita, bahwa dalam hubungan kita dengan orang lain, kita perlu menaruh pikiran dan perasaan Kristus. Yesus datang dalam rupa manusia tetapi Dia tetaplah Tuhan dan setara dengan Allah. Selama di dunia, Yesus mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 


Artinya, Yesus tidak berpikir menggunakan kuasa yang dimiliki-Nya untuk keuntungan sendiri, tapi untuk kepentingan Bapa dan kepentingan kita. Dia tidak merasa harus dilayani oleh orang lain, tapi menyediakan diri-Nya untuk melayani, menyembuhkan, dan mengajarkan orang-orang akan kebenaran. Dia tidak menuntut untuk diperlakukan spesial, tapi rendah hati dan menjalankan hidup sehari-hari sebagai manusia. Yesus hormat kepada orangtua, belajar hukum Taurat, bekerja sebagai tukang kayu, menjalani 30 tahun sebelum mulai melayani, memuridkan para pengikut—yang padahal jika Dia inginkan sesuatu, tinggal menjentikkan jari saja dan semuanya secara instan selesai, karena Dia adalah Tuhan yang mahakuasa dan serba bisa.


Untuk taat, diperlukan kerendahan hati. Jangan biarkan kesombongan kita menghalangi kita untuk taat. Ketidaktaatan kita dapat merugikan dan melukai diri kita maupun orang lain. Tapi ketaatan kita akan membawa berkat dan kebaikan bagi diri kita maupun orang lain. 


Doa


Terima kasih Tuhan Yesus, karena ketaatan-Mu, hari ini aku bisa menikmati kehidupan dan memiliki hubungan dengan Bapa di surga. Ajar aku untuk mempraktekkan kerendahan hati setiap hari. Ajar aku untuk berpikir dan merasa seperti Engkau; untuk mendahulukan kepentingan orang lain dan melayani dengan tulus. Dalam nama Yesus, amin. 

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3

Tentang Rencana ini

Ketaatan

Dalam hubungan pribadi kita bersama Tuhan dan otoritas yang Dia tempatkan di hidup kita, ketaatan merupakan salah satu aspek yang penting sekaligus menantang untuk dilakukan. Mengapa kita kerap merasa taat itu berat? Sis...

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://jpcc.org

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami