Kecanduan Sibuk: Pemulihan Bagi Jiwa yang Tergesa-gesaSampel

Addicted To Busy: Recovery For The Rushed Soul

HARI KE 4 DARI 7

Langkah Yesus Tidaklah Kaku

Ketika kita pada akhirnya menarik diri, kita dapat mengambil keberanian dari fakta bahwa Yesus menganggap perlu untuk menarik diri juga. Karena itu, kita juga dapat meninggalkan kesibukan yang cenderung mengatur hidup kita; kita dapat meninggalkan "orang-orang yang membutuhkan" yang mengancam akan marah jika kita benar-benar pergi; kita dapat meninggalkan hal-hal tanpa beban demi kedamaian yang sangat kita cari. Kita semua dapat melakukan ini semua karena Yesus melakukannya dan karena Dia menunjukkan kepada kita cara untuk hidup. Penyair berkata bahwa Ia menarik diri agar diingatkan kembali akan rumah-Nya di surga. Saya berkata Dia melakukannya untuk menunjukkan kita seperti itulah hidup yang berirama, menunjukkan kita bahwa beristirahat bukan sebuah kewajiban melainkan ajakan. Dan untuk menunjukkan kita seperti apa untuk menjawab iya dengan sepenuh hati.

Di sinilah saya kehilangan maksudnya, sama seperti orang-orang Yahudi pada jaman Yesus. Saya mulai merumuskan waktu istirahat saya, mendesak bahwa itu akan dimulai pada waktu tertentu di hari tertentu, setiap minggu, dan ketika sesuatu atau seseorang menghalangi, gangguan itu akan terasa seperti malapetaka. Waktu istirahat saya menjadi tuan saya, sesuatu yang saya harus penuhi, jika tidak saya akan mati. Yesus tidak pernah melihat waktu istirahat seperti ini. Ingat pernyataannya dalam Markus 2:27?

Bagi orang-orang Yahudi yang mendengarkan pada zaman itu, pasti muncul kejutan dalam hati mereka. Mereka telah menghabiskan seluruh hidup mereka mengikuti aturan dan regulasi penegakan Sabat. Apa sebenarnya yang Yesus maksud?

Dia tidak bermaksud kurang ajar; Dia menyatakan kebenaran. Mereka sepenuhnya salah mengerti dengan mengubah waktu beristirahat Tuhan menjadi sebuah daftar pekerjaan. D. A. Carson menulis:
Turunnya hukum Sabat tidak dimaksudkan untuk menjadi beban; nyatanya Sabat adalah untuk merenungkan kasih Tuhan bagi umat-Nya, dan juga untuk menekankan sifat kudus-Nya. Namun maksud ini dilupakan dalam kecongkakan dan pemberontakan saat legalisme dan adat istiadat tumbuh. Konsep dari hukum Sabat yang sebenarnya adalah dinyatakan lagi dan lagi oleh nabi-nabi Tuhan yang menekankan hubungan perjanjian, tapi orang tidak mau mendengarkan.

Yesus tidak melawan legalisme, terbukti dari cara Dia "bekerja" dalam bermacam Sabat—memetik gandum, menyembuhkan orang lumpuh—dan juga cara Dia beristirahat ketika orang berpikir Dia harusnya bekerja. Apa yang selalu paling dapat dicatat dari menyendirinya Yesus adalah bukan karena Dia beristirahat melainkan kapan Dia memutuskan untuk beristirahat. Dia menyendiri untuk beristirahat ketika orang masih membutuhkan Dia dan juga ketika ego-Nya menggodanya untuk tinggal. Yesus tidak hanya beristirahat sesuai rencana, Dia juga beristirahat saat Dia berada di puncak pekerjaan-Nya.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

Addicted To Busy: Recovery For The Rushed Soul

Bagi mereka yang bergerak terlalu cepat dalam menjalani hidup, ini merupakan sebuah panduan untuk membantu Anda memperlambat dan menemukan peristirahatan. Dalam Kecanduan Sibuk, Brady Boyd menunjukkan bagaimana kita dapat menjalani hidup yang merangkul ketenangan dan kesunyian, menemukan damai yang Tuhan ingin kita miliki.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada David C Cook yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.dccpromo.com/addicted_to_busy/