Info Rencana

Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 2)Sampel

Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 2)

HARI KE 3 DARI 7

Pemimpin Dengan Hati Hamba


Baru-baru ini orang Amerika memiliki pengenalan yang lebih mendalam mengenai Jenderal Norman H. Schwarzkopf. Jenderal Schwarzkopf menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang besar ketika ia memimpin para tentara selama perang di Timur Tengah – sebuah hal yang juga ia lakukan pada permulaan karir kemiliterannya di West Point. Di Vietnam ia berhasil mengubah sebuah batalion tentara yang tadinya terkenal sebagai batalion yang paling berantakan. Tadinya para tentara ini merupakan bagian dari infanteri ke-6 yang terkenal sebagai pasukan yang paling parah di antara 6 pasukan. Di bawah kepemimpinannya, batalion itu berubah menjadi pasukan paling efektif yang terpilih untuk melakukan misi yang paling sulit. Salah satu dari tempat misi tersebut adalah tempat yang dijuluki oleh Schwarzkopf sebagai "tempat yang sangat mengerikan dan berbahaya".


Nama tempat itu adalah Peninsula Batangan. Tempat itu adalah tempat yang diperebutkan selama lebih dari 30 tahun dan merupakan tempat di mana banyak orang terluka setiap minggunya karena ranjau dan jebakan. Schwarzkopf melakukan hal terbaik dalam situasi yang buruk semacam itu dengan cara memperkenalkan sebuah prosedur untuk mengurangi jumlah korban. Ketika seorang tentara terluka, ia menjemput tentara itu dengan helikopternya, mengevakuasi tentara itu dan berbicara dengan pasukan yang lain untuk membangkitkan semangat mereka. 


Pada tanggal 28 Mei 1970, seorang tentara terluka oleh ranjau. Schwarzkopf pergi menuju lokasi tentara tersebut. Sementara helikopter mengevakuasi tentara yang terluka tersebut, seorang tentara yang lain menginjak ranjau dan melukai kakinya dengan sangat parah. Tentara tersebut meratap dan berteriak. Pada saat itulah mereka baru menyadari bahwa ranjau yang baru ia injak itu bukanlah satu-satunya ranjau, dan bahwa mereka sedang berdiri di tengah-tengah padang ranjau. 


Schwarzkopf menyadari bahwa tentara itu sebenarnya bisa diselamatkan dan bahkan menyelamatkan kakinya. Satu-satunya hal yang dapat ia lakukan adalah mendekati tentara itu. Ia menulis, “Saya mulai melangkah di antara padang ranjau itu, setiap langkah saya menjadi semakin pelan. Saya menatap ke arah tanah, mencoba melihat tanda-tanda adanya sesuatu yang menonjol di tanah. Lutut saya gemetar begitu kerasnya sehingga setiap kali saya melangkah, saya harus memegangi kaki saya dengan kedua tangan saya, sebelum akhirnya saya melangkah kembali. Sepertinya waktu sudah berjalan selama 1.000 tahun ketika akhirnya saya berhasil mendekati tentara itu.” 


Dengan pertolongan dari tim, Schwarzkopf berhasil membawa tentara itu dan tentara lainnya keluar dari padang ranjau. Kualitas yang ditunjukkan oleh Schwarzkopf pada hari tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan kepahlawanan, keberanian, atau bahkan kebodohan, tetapi kata yang paling baik untuk menggambarkan apa yang ia lakukan adalah hati hamba. Satu-satunya cara di mana Schwarzkopf dapat menjadi seorang pemimpin yang efektif adalah melayani tentara yang terluka yang berada di dalam kesukaran. 


Kepemimpinan yang efektif bukanlah mengenai berpidato atau merasa disukai; kepemimpinan ditentukan oleh hasilnya bukan sifat-sifatnya. (Peter Drucker)


Renungan: Kebesaran seorang pemimpin Kristen tidak terletak pada berapa orang yang menjadi pengikutnya, tetapi berapa banyak orang yang dilayaninya. Kebesaran seorang pemimpin Kristen terletak justru pada komitmennya melayani sesama yang tersisih, kecil, dan sering terlupakan, sama seperti Yesus yang menggunakan kuasa-Nya untuk melayani orang lain.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 2)

Setiap orang tentunya memiliki potensi menjadi seorang pemimpin, setidaknya mereka adalah pemimpin atas diri mereka sendiri. Namun, kebutuhan apa yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin, itulah yang penting untuk terus ...

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gereja Bethany (Singapura) karena menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami