Renungan Harian Rick WarrenSampel

Ketika Dicobai, Lawanlah Iblis

Setelah kita merendahkan diri kita dan berserah kepada Allah, Alkitab mengajarkan kita untuk menghadapi Iblis. Kita tidak secara pasif menyerah kepada serangannya. Allah memerintahkan kita untuk melawan balik.

Perjanjian Baru sering menggambarkan hidup Kekristenan sebagai sebuah peperangan rohani melawan kuasa-kuasa jahat, memakai istilah-istilah peperangan seperti lawan, taklukkan, berjuang, dan kalahkan. Orang-orang Kristen sering disamakan dengan prajurit yang bertugas di wilayah musuh.

Bagaimana kita dapat melawan Iblis? Paulus berkata, "Dan terimalah ketopong keselamatan, dan pedang Roh, yaitu Firman Allah." (Efesus 6:17 TB)

Langkah pertama adalah menerima keselamatan dari Allah. Anda tidak akan sanggup berkata tidak kepada iblis kecuali bila Anda sudah berkata ya kepada Kristus. Tanpa Kristus kita tak berdaya di hadapan Iblis, namun dengan "ketopong keselamatan" pikiran kita dilindungi oleh Allah. Ingatlah ini: jika Anda adalah seorang percaya, Iblis tak bisa memaksa Anda untuk melakukan apapun. Ia hanya bisa menyarankan.

Kedua, Anda harus memakai Firman Allah sebagai senjata untuk melawan Iblis. Yesus memberi contoh akan hal ini ketika Ia sedang dicobai di padang gurun. Setiap kali Iblis memberi sebuah cobaan, Yesus melawannya dengan mengutip ayat kitab suci.

Ia tidak berdebat dengan Iblis. Ia tidak berkata, "Aku tidak lapar." ketika dicobai agar memakai kuasa-Nya untuk memenuhi kebutuhan pribadi-Nya. Ia cukup mengutip ayat dari ingatan-Nya. Kita harus melakukan hal yang sama. Ada kuasa di dalam Firman Allah, dan Iblis takut terhadapnya.

Inilah sebabnya menghafalkan ayat Alkitab benar-benar penting untuk mengalahkan cobaan. Anda mempunyai akses cepat kepadanya kapanpun Anda dicobai. Seperti Yesus, Anda memiliki kebenaran yang tersimpan di dalam hati, siap untuk diingatkan.