Renungan Harian oleh Parenting by DesignSampel

HILANG DAN DITEMUKAN
Dalam perumpamaan anak yang hlang, sang ayah mengembalikan posisi si anak bungsu dengan kerugian besar bagi kakak sulungnya. Mengapa? Sebelum si anak bungsu meninggalkan keluarganya, sang ayah telah membagi harta kekayaannya di antara mereka berdua. Anak bungsu telah menghabiskan semua bagiannya dan harta benda keluarga kini adalah milik anak sulung. Dengan mengembalikan adiknya ke posisi sebelumnya, berarti sang ayah mengambil bagian dari warisan sang kakak dan itulah sebabnya dia marah. Sikapnya ini menyatakan bahwa dia melayani ayahnya untuk mendapatkan upah bukan oleh karena kasih.
Sebagai orang tua, kita juga sering bersikap seperti itu kepada Bapa Surgawi kita. Kita kesal ketika kita bermasalah dengan anak kita sementara bagi orang tua lain yang bukan orang percaya tampak begitu mulus. Kita merasa berhak menerima berkat yang lebih besar dan mengingatkan Tuhan bahwa kita telah dengan setia pergi ke gereja, berdoa, dan membaca Alkitab. Ironisnya, ketaatan terkadang menjadi rintangan terbesar untuk mengalami kasih karunia karena kita cenderung merasa bahwa anugerah yang kita terima merupakan hasil kerja kita.Namun, ada anak sulung yang sejati. Tidak seperti kakak sulung dalam perumpamaan tersebut, kakak sulung ini mencari dan rindu untuk memiliki hubungan pribadi dengan kita. Dia turun dari surga dan bersedia membayar harga demi membawa kita pulang. Menyadari segala yang Yesus telah lakukan demi "menemukan" kita sungguh membawa perbedaan.
Taatilah Tuhan sebagai respons atas berkat-Nya, bukan sekedar untuk mendapatkan berkat.
Dalam perumpamaan anak yang hlang, sang ayah mengembalikan posisi si anak bungsu dengan kerugian besar bagi kakak sulungnya. Mengapa? Sebelum si anak bungsu meninggalkan keluarganya, sang ayah telah membagi harta kekayaannya di antara mereka berdua. Anak bungsu telah menghabiskan semua bagiannya dan harta benda keluarga kini adalah milik anak sulung. Dengan mengembalikan adiknya ke posisi sebelumnya, berarti sang ayah mengambil bagian dari warisan sang kakak dan itulah sebabnya dia marah. Sikapnya ini menyatakan bahwa dia melayani ayahnya untuk mendapatkan upah bukan oleh karena kasih.
Sebagai orang tua, kita juga sering bersikap seperti itu kepada Bapa Surgawi kita. Kita kesal ketika kita bermasalah dengan anak kita sementara bagi orang tua lain yang bukan orang percaya tampak begitu mulus. Kita merasa berhak menerima berkat yang lebih besar dan mengingatkan Tuhan bahwa kita telah dengan setia pergi ke gereja, berdoa, dan membaca Alkitab. Ironisnya, ketaatan terkadang menjadi rintangan terbesar untuk mengalami kasih karunia karena kita cenderung merasa bahwa anugerah yang kita terima merupakan hasil kerja kita.Namun, ada anak sulung yang sejati. Tidak seperti kakak sulung dalam perumpamaan tersebut, kakak sulung ini mencari dan rindu untuk memiliki hubungan pribadi dengan kita. Dia turun dari surga dan bersedia membayar harga demi membawa kita pulang. Menyadari segala yang Yesus telah lakukan demi "menemukan" kita sungguh membawa perbedaan.
Taatilah Tuhan sebagai respons atas berkat-Nya, bukan sekedar untuk mendapatkan berkat.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Tujuan dari renungan ini adalah untuk melihat apa yang Firman Tuhan katakan mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengasuh anak. Setiap hari akan terdapat perikop Firman Tuhan dan penerapannya terhadap cobaan dan kemenangan dalam memimpin keluarga bertumbuh dewasa di dalam Kristus. Renungan ini diciptakan oleh Parenting by Design, sebuah pelayanan dari Fort Worth yang didedikasikan untuk mengajar para orang tua untuk memimpin anak-anak mereka sebagaimana Tuhan memimpin anak-anak-Nya.
More
We would like to thank Parenting by Design for providing their daily devotional. For more information about Parenting by Design, please visit: www.parentingbydesign.com