Ester 2:12-23
Ester 2:12-23 TSI
Sesuai peraturan, para gadis itu harus menjalani perawatan kecantikan selama satu tahun sebelum dibawa kepada raja. Enam bulan pertama, mereka harus menjalani perawatan khusus minyak zaitun dengan campuran minyak mur yang digosok pada tubuh mereka setiap hari, dan enam bulan berikutnya mereka menjalani perawatan dengan berbagai ramuan rempah-rempah dan wangi-wangian yang dioles pada tubuh mereka. Ketika salah seorang gadis ini dipanggil untuk menghadap raja, gadis itu diperbolehkan untuk mengenakan pakaian dan perhiasan sesuai pilihannya dari asrama. Pada malam hari, seorang gadis akan dibawa ke ruangan pribadi raja. Keesokan harinya, dia akan dibawa ke bagian kedua dalam asrama untuk para wanita yang sudah bersetubuh dengan raja. Seorang pelayan khusus yang bernama Sasgas bertanggung jawab atas bagian asrama itu. Bila raja menginginkan seorang wanita untuk kembali lagi, raja akan menyampaikan hal itu kepada Sasgas dengan menyebut nama wanita tersebut. Pada tahun ketujuh dalam masa pemerintahan Raja Ahasweros, tibalah giliran Ester anak Abihail— paman Mordekai, untuk menghadap raja. Ester diangkat oleh Mordekai sebagai anak. Para pelayan membawa Ester kepada raja pada bulan Tebet. Ester mengenakan pakaian dan perhiasan sesuai saran Hegai, kepala asrama tersebut. Setiap orang yang melihat Ester menyukainya. Raja lebih menyukai Ester daripada para wanita lain yang mereka bawa kepadanya. Dia sangat mencintai Ester dan memakaikan mahkota di kepalanya yang pernah dipakai oleh Wasti. Raja mengumumkan bahwa Ester akan menjadi ratu menggantikan Wasti. Raja mengadakan pesta besar untuk Ester dan mengundang para pembesar dan kaum bangsawan. Raja dengan murah hati memberi hadiah kepada orang-orang. Dia menetapkan masa perayaan tersebut sebagai hari raya di seluruh wilayah kekuasaannya. Waktu pun berlalu, dan semua gadis sudah berpindah ke bagian kedua dalam asrama para istri raja. Pada saat itu, Mordekai sudah diangkat menjadi pejabat istana raja. Karena itu, dia sering bertugas di pintu gerbang istana raja. Ester belum memberitahukan bahwa dia seorang Yahudi karena dia patuh kepada Mordekai seperti saat Mordekai masih mengasuhnya. Pada suatu hari ketika Mordekai sedang melakukan pekerjaannya di istana, dua pengawal raja sedang berada di sana. Keduanya bernama Bigtana dan Teres yang bertugas sebagai pengawal di luar ruangan pribadi raja. Mereka menyimpan dendam terhadap raja sehingga berencana untuk membunuhnya. Rencana mereka diketahui oleh Mordekai, lalu dia melaporkannya kepada Ratu Ester. Lalu Ratu Ester memberitahukan kepada Raja bahwa Mordekai sudah mendengar rencana pembunuhan itu. Raja menyelidiki apa yang dilaporkan Mordekai dan ternyata benar. Jadi raja memerintahkan kedua orang itu dihukum gantung. Peristiwa tersebut dicatat dalam buku sejarah di masa pemerintahan Raja Ahasweros.



