Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, kata-Nya: ”Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah, supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Baca Ibrani 6
Dengarkan Ibrani 6
Bagikan
Bandingkan Semua Versi: Ibrani 6:13-20
10 Hari
Apa yang Anda nantikan hari ini? Apakah harapan itu hanya sekadar angan, ataukah sesuatu yang nyata dan penuh keyakinan? Terkadang, dalam kesibukan hidup, kita lupa bahwa harapan adalah kekuatan yang mampu menyalakan kembali semangat jiwa. Harapan sejati bukanlah khayalan belaka; ia adalah anugerah dari surga yang menuntun langkah kita menuju cahaya iman. Saat Tuhan menanamkan janji-Nya dalam hati Anda, Dia menginginkan Anda untuk berani bermimpi besar, menggenggam harapan itu dengan erat, dan percaya bahwa Dia akan menepati setiap janji-Nya.
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video