Ibrani 13:12-14

When Jesus died on the cross, His blood ran from the pillars of wood to the very depths of our spirits. We were finally reunified with God, who speaks to us through a universal language that directly translates to our situation — no matter who we are, no matter where we came from, and no matter what walls divide us. He bled out so all could come in!

Renungan ini akan mengingatkan kita agar tetap hidup dalam kekudusan di hari-hari terakhir ini. Dengan keadaan sekarang ini yang semakin tidak menentu, biarlah kita tetap menjaga kekudusan dan berkenan dalam menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali.

We all have a common denominator. We will die. I will die. You will die. Death will defeat you. You won’t be able to dodge it, sidestep it, trick it or make it disappear. But then there is Jesus, the man who defeated the grave. Jesus stood toe to toe with the grave and defeated death. When Jesus talks, the grave speaks.

Kita bisa lakukan dengan memperhatikan saudara atau kerabat kita yang memerlukan bantuan/pertolongan. Jika ia sakit, kita bisa bantu dalam doa atau bantu biaya jika kita mampu untuk melakukannya.Biar Tuhan yang akan mengadili dengan kebijkasanaan-Nya yang dalam itu. Hal ini merupakan contoh dari hidup dalam kasih yang Tuhan inginkan itu terjadi dalam hidup kita.