Manusia mengenal Allah, tetapi manusia tidak menghormati Dia sebagai Allah dan tidak juga berterima kasih kepada-Nya. Sebaliknya manusia memikirkan yang bukan-bukan; hati mereka sudah menjadi gelap. Mereka merasa diri bijaksana, padahal mereka bodoh. Bukannya Allah yang abadi yang mereka sembah, melainkan patung-patung yang menyerupai makhluk yang bisa mati; yaitu manusia, burung, binatang yang berkaki empat, dan binatang yang melata. Oleh sebab itu Allah membiarkan mereka dikuasai oleh keinginan hati mereka untuk berbuat yang bejat, sehingga mereka melakukan hal-hal yang kotor terhadap sama sendiri. Allah yang benar, mereka ganti dengan sesuatu yang palsu. Bukan Pencipta melainkan yang diciptakan itulah justru yang disembah dan dilayani oleh mereka. Padahal yang menciptakan itulah yang seharusnya dipuji selama-lamanya! Amin. Karena manusia berbuat yang demikian, maka Allah membiarkan mereka menuruti nafsu mereka yang hina. Wanita-wanita mereka tidak lagi tertarik kepada laki-laki seperti yang lazimnya pada manusia, melainkan tertarik kepada sesama wanita. Lelaki pun begitu juga; mereka tidak lagi secara wajar mengadakan hubungan dengan wanita, melainkan berahi terhadap sesama lelaki. Laki-laki melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama laki-laki, sehingga mereka menerima pembalasan yang setimpal dengan perbuatan mereka yang jahat itu. Oleh sebab manusia tidak merasa perlu mengenal Allah, maka Allah membiarkan pikiran mereka menjadi rusak, sehingga mereka melakukan hal-hal yang mereka tidak boleh lakukan. Hati mereka penuh dengan semua yang jahat, yang tidak benar; penuh dengan keserakahan, kebusukan dan perasaan dengki; penuh dengan keinginan untuk membunuh, berkelahi, menipu dan mendendam. Mereka suka membicarakan orang lain, suka memburuk-burukkan nama orang lain; mereka sombong dan kurang ajar, yang benci kepada Allah dan suka membual. Mereka pandai mencari cara-cara baru untuk melakukan kejahatan. Mereka melawan orang tua; mereka tidak mau mengerti orang lain; mereka tidak setia dan tidak berperikemanusiaan. Mereka tahu, bahwa menurut hukum Allah, orang yang melakukan semuanya itu patut dihukum mati. Walaupun begitu mereka melakukan juga hal-hal itu; dan malah menyetujui pula orang lain melakukannya.
Baca Roma 1
Bagikan
Bandingkan Semua Versi: Roma 1:21-32
4 Hari
Renungan ini menggambarkan memiliki kehidupan yang bersukacita. Situasi di dalam keluarga bisa dijalankan dengan prinsip-prinsip iman, keluarga, hubungan dan kasih.
5 Days
These are unprecedented times for those of us who are alive on planet earth at this moment. Historically, we can find hope if we turn to the One who made it all and is Lord of all. What does the Bible say about why these things happen, what is God’s response to it, and what is my hope in life and death?
5 hari
Apakah kita kuat ketika Iman kita diuji? Sekuat apakah kita? Apakah kita akan lulus ujian Iman ini? Renungan ini akan membantu untuk kita mengerti arti dari Ujian Iman yang kita hadapi. Biarlah kita lulus dalam setiap ujian Iman yang terjadi di hidup kita.
7 hari
Tidak ada kekudusan tanpa pertobatan. Dan jika kita hidup dengan kekudusan, maka mata kita akan melihat kemuliaan Tuhan dan pekerjaan-Nya yang dahsyat. hidup dalam pertobatan, memanglah bukan hal yang mudah, tetapi bukan hal yang tidak mungkin dilakukan juga. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kita akan hidupi kehidupan pertobatan dan semakin dimurnikan setiap hari lewat firman Tuhan.
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video