Belajar "Kehidupan" Dari Alkitab预览

Belajar Mencukupkan Diri
Sejenak kita memperlambat langkah kita dan mulai merenungkan setiap berkat Tuhan yang telah memelihara kehidupan kita sampai detik ini. Mari kita mulai dengan hati kita dan pikiran yang tertuju kepada Tuhan Yesus. Rasul Paulus mengatakan bahwa ia telah belajar mencukupkan diri dalam segala hal. Perhatikan kata ‘belajar’, kita tidak secara natural menjadi orang yang puas dengan apa yang kita miliki. Sebab pada dasarnya, manusia selalu merasa kurang dan tidak puas dengan apa yang ada padanya. Inilah akar dari persoalan yang disebut dengan keserakahan. Ketidakpuasan dalam konteks negatif akan membawa manusia pada egoisme, keserakahan dan kehancuran.
Alasan utama selalu bersyukur dalam segala keadaan adalah cara melatih diri untuk menjadi pribadi yang pandai mencukupkan diri. Bagaimana kita melakukannya? Paulus mengatakan dalam 1 Timotius 6:6-8, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” Mencukupkan diri akan membuat kita tenang dalam menghadapi berbagai kekuatiran. Orang yang selalu dihantui kekuatiran dan tidak ada pengendalian diri adalah orang yang paling malang dan tidak akan pernah bisa merasa cukup dengan apa yang Tuhan percayakan. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah merasa bahagia dalam hidupnya, karena sebagian besar energinya akan ia habiskan untuk memuaskan keinginannya.
Mencukupkan diri berarti, kita tidak perlu banyak untuk menjadi bahagia. Kita akan merasa bahagia dengan apa yang Tuhan berikan bagi kita. Berhenti membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kecenderungan untuk terus membanding-bandingkan siapa kita akan membuat kita tidak menjadi diri kita sendiri dan merusak panggilan Allah dalam hidup kita. Sebab Tuhan mau kita menjadi pribadi yang original sesuai dengan apa yang Allah rancangkan bagi kita.
Kebahagiaan adalah pilihan. Kita bahagia karena kita memilihnya. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan yang menyebabkan kita tidak bahagia. Jika kita merasa cukup dengan keadaan kita saat ini, maka kekuatiran demi kekuatiran akan pudar dengan sendirinya. Tuhan ingin kita bahagia, sebab apa yang Ia percayakan pada kita adalah cukup dalam perhitungan-Nya. Kuncinya ada pada diri kita, apakah kita mau dilatih lewat masa kesukaran, masa kesesakan, masa kekurangan? Masa-masa ini hanyalah sementara, dengan tujuan utama membantuk kita menjadi pribadi yang bisa mengucap syukur dan pandai mencukupkan diri. Hari ini, ambillah satu langkah untuk bersyukur dengan apa yang ada pada kita.
读经计划介绍

Hidup adalah perjalanan belajar. Sepanjang perjalanan ini, kita menemukan pelajaran berharga dalam kisah-kisah yang terdapat dalam Alkitab. membaca Alkitab bukan hanya sekadar menggali pengetahuan, tetapi juga mengikuti panduan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Alkitab adalah kompas yang memberi arah dan panduan hidup.
More