Bilangan 22:1-7
Bilangan 22:1-7 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Bangsa Israel berangkat lagi dan berkemah di dataran Moab, di sebelah timur sungai Yordan, berseberangan dengan kota Yeriko. Pada waktu itu, Moab dikuasai oleh Balak anak Zipor. Ketika Raja Balak mendengar bagaimana orang Israel sudah memperlakukan orang Amori dan bahwa jumlah orang Israel sangat banyak, dia dan seluruh Moab menjadi gentar dan takut terhadap orang Israel. Lalu Balak berkata kepada para pemimpin daerah Midian, “Gerombolan itu akan melahap habis semua yang ada di sekitar kita seperti sapi melahap hijau-hijauan di padang.” Maka Balak mengirim utusan kepada Bileam anak Beor. Bileam adalah seorang peramal yang tinggal di kota Petor, dekat sungai Efrat, di daerah orang Amau. Inilah pesan Balak: “Ada suatu bangsa yang datang dari Mesir. Orang-orangnya menyebar kemana-mana dan sekarang mereka berkemah di pinggiran wilayahku. Mereka lebih kuat dari kami, jadi tolong datang untuk mengutuk mereka bagi kami. Dengan demikian mungkin kami bisa mengalahkan mereka dan mengusir mereka dari negeri ini. Karena saya tahu orang yang kamu berkati akan mendapat berkat, dan orang yang kamu kutuk akan mendapat kutuk.” Lalu berangkatlah para tua-tua dari bangsa Moab dan bangsa Midian dengan membawa bayaran untuk mengutuk bangsa Israel. Sesudah sampai kepada Bileam, mereka menyampaikan kepadanya pesan dari Balak.
Bilangan 22:1-7 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho. Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori. Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel. Lalu berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: ”Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang.” Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab. Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: ”Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku. Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk.” Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
Bilangan 22:1-7 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Bangsa Israel berangkat lagi dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang Sungai Yordan, dekat kota Yerikho. Ketika raja Moab yang bernama Balak, anak Zipor, mendengar bagaimana bangsa Israel telah memperlakukan orang Amori, dan bahwa bangsa Israel itu besar jumlahnya, gentarlah ia dan seluruh rakyatnya. Lalu orang Moab berkata kepada para pemimpin orang Midian, “Tak lama lagi gerombolan itu melahap segala sesuatu di sekitar kita seperti sapi melahap rumput di padang.” Maka Raja Balak mengirim utusan untuk memanggil Bileam, anak Beor, yang tinggal di kota Petor dekat Sungai Efrat di daerah Amau. Mereka disuruh menyampaikan kepada Bileam pesan ini dari Balak, “Ketahuilah, ada suatu bangsa datang dari Mesir; orang-orangnya menyebar ke mana-mana dan siap menyerang daerah kami. Mereka lebih kuat dari kami. Jadi, datanglah! Kutuklah mereka untukku. Barangkali kami dapat mengalahkan mereka dan mengusir mereka dari negeri ini. Sebab aku yakin orang yang kauberkati akan mendapat berkat, dan orang yang kaukutuk akan mendapat kutuk.” Maka pergilah para pemimpin orang Moab dan Midian itu dengan membawa upah untuk Bileam supaya ia mau mengutuk orang Israel. Setelah sampai kepada Bileam, mereka menyampaikan kepadanya pesan Raja Balak.