Lukas 10:27-29
Lukas 10:27-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Kata orang itu, “‘Kasihilah TUHAN Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap nafas hidupmu, dengan segenap akal pikiranmu, dan dengan segenap kekuatanmu.’ Dan, ‘Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.’” Yesus pun berkata, “Jawabanmu itu benar. Lakukanlah itu, maka kamu akan mendapatkan hidup yang kekal.” Tetapi karena orang itu mau membenarkan dirinya, dia bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang bisa dianggap sesama saya?”
Lukas 10:27-29 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Orang itu menjawab, “Dalam Kitab Taurat tertulis: Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segala kekuatanmu, dan dengan sepenuh akal budimu. Dan cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” “Benar,” kata Yesus kepadanya. “Laksanakanlah itu, maka engkau akan hidup!” Orang itu ingin membenarkan diri, karena ia tidak mengasihi beberapa golongan orang tertentu. Sebab itu, ia bertanya, “Siapakah yang dimaksudkan dengan sesama manusia?”
Lukas 10:27-29 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Orang itu menjawab, “‘Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap pikiranmu.’ Juga, ‘Kasihilah tetanggamu seperti dirimu sendiri.’” Yesus berkata, “Jawabanmu itu benar. Lakukanlah itu, dan kamu akan memperoleh hidup yang kekal.” Tetapi orang itu ingin menunjukkan bahwa ia sudah melakukan semuanya itu. Maka ia berkata kepada Yesus, “Tapi siapakah itu tetanggaku?”
Lukas 10:27-29 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Jawab orang itu: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya: ”Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: ”Dan siapakah sesamaku manusia?”
Lukas 10:27-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Orang itu menjawab, “ ‘Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segala kekuatanmu, dan dengan seluruh akalmu,’ dan ‘Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri.’ ” “Jawabanmu itu benar,” kata Yesus. “Lakukanlah itu, maka engkau akan hidup.” Tetapi guru agama itu mau membenarkan diri. Ia bertanya, “Siapa sesama saya itu?”