Yosua 9:1-18
Yosua 9:1-18 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Kabar tentang kemenangan bangsa Israel terdengar oleh semua raja di sebelah barat sungai Yordan. Mereka adalah raja-raja dari bangsa Het, Amori, Kanaan, Feris, Hewi, dan Yebus, yang tinggal di pegunungan, kaki pegunungan, dan di dataran rendah sepanjang pesisir sampai ke gunung Libanon. Karena itu mereka bersatu dan menggabungkan pasukan untuk berperang melawan Yosua dan Israel. Akan tetapi, ketika penduduk kota Gibeon, yang termasuk bangsa Hewi, mendengar apa yang sudah dilakukan Yosua terhadap kota Yeriko dan Ai, mereka memutuskan untuk menipu orang Israel. Mereka memuat keledai dengan bekal, karung-karung tua, dan kantong air anggur dari kulit yang sudah jelek, robek, dan ditambal-tambal. Mereka memakai pakaian usang serta sandal yang juga ditambal-tambal. Roti yang mereka bawa sudah kering, bahkan berjamur. Mereka pergi ke perkemahan orang Israel di Gilgal dan menemui Yosua. Kata mereka kepadanya, “Kami datang dari negeri yang jauh. Buatlah perjanjian dengan kami.” Namun, orang-orang Israel berkata kepada orang-orang Hewi itu, “Jangan-jangan kalian tinggal di dekat kami. Kami tidak mungkin membuat perjanjian dengan kalian bila kalian tinggal di dekat kami.” Kata mereka kepada Yosua, “Kami adalah hamba-hambamu.” Jawab Yosua, “Siapakah kalian? Dari mana asalmu?” Jawab mereka, “Kami, hamba-hambamu ini, datang dari negeri yang jauh, karena kami mendengar tentang TUHAN, Allah kalian, dan apa yang dilakukan-Nya di Mesir. Kami juga mendengar semua yang sudah dilakukan-Nya terhadap kedua raja Amori di sebelah timur sungai Yordan, yaitu Sihon, raja Hesbon dan Og, raja Basan yang tinggal di Astarot. Itu sebabnya para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, ‘Siapkan bekal dan pergilah melakukan perjalanan. Temuilah orang Israel dan sampaikan kepada mereka bahwa kami adalah hamba-hamba mereka. Kami ingin membuat perjanjian damai dengan mereka.’ Lihatlah persediaan roti kami. Roti ini masih hangat ketika kami berangkat, tetapi sekarang sudah kering dan berjamur. Kantong-kantong air anggur ini masih baru ketika kami mengisinya. Namun lihatlah, sekarang sudah retak-retak. Pakaian dan sandal kami pun sudah usang karena jauhnya perjalanan.” Orang Israel pun memeriksa bekal mereka, tetapi tidak bertanya dulu kepada TUHAN. Lalu Yosua membuat perjanjian damai dengan mereka untuk membiarkan mereka hidup. Para pemimpin Israel juga bersumpah kepada mereka. Tiga hari setelah perjanjian itu dibuat, barulah bangsa Israel tahu bahwa sebenarnya orang-orang itu tinggal di dekat perkemahan Israel. Orang-orang Israel berangkat, dan dalam tiga hari mereka tiba di kota-kota asal orang-orang tadi. Kota-kota itu adalah Gibeon, Kefira, Beerot, dan Kiryat Yearim. Namun, orang-orang Israel tidak menyerang kota-kota itu karena para pemimpin mereka sudah bersumpah kepada orang-orang itu di hadapan TUHAN, Allah Israel. Maka seluruh umat Israel mengeluh kepada para pemimpin.
Yosua 9:1-18 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel. Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai, maka mereka pun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali, dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan oleh mereka, sedang segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah belaka. Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang Israel itu: ”Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.” Tetapi berkatalah orang-orang Israel kepada orang-orang Hewi itu: ”Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?” Lalu kata mereka kepada Yosua: ”Kami ini hamba-hambamu.” Tanya Yosua: ”Siapakah kamu ini dan dari manakah kamu datang?” Jawab mereka kepadanya: ”Dari negeri yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang karena nama TUHAN, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di Mesir, dan segala yang dilakukan-Nya terhadap kedua raja orang Amori itu di seberang sungai Yordan, Sihon, raja Hesybon, dan Og, raja Basan, yang diam di Asytarot. Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami. Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka. Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu.” Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka. Tetapi setelah lewat tiga hari, sesudah orang Israel mengikat perjanjian dengan orang-orang itu, terdengarlah oleh mereka, bahwa orang-orang itu tinggal dekat mereka, bahkan diam di tengah-tengah mereka. Sebab orang Israel berangkat pergi dan pada hari ketiga sampai ke kota-kota orang-orang itu; adapun kota-kota itu ialah Gibeon, Kefira, Beerot dan Kiryat-Yearim. Orang Israel tidak menewaskan, sebab para pemimpin umat telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel. Lalu bersungut-sungutlah segenap umat kepada para pemimpin.
Yosua 9:1-18 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Berita tentang kemenangan-kemenangan Israel tersebar sampai kepada semua raja di sebelah barat Sungai Yordan -- di pegunungan, di kaki pegunungan, dan di dataran sepanjang pesisir Laut Tengah sampai sejauh Gunung Libanon di sebelah utara; yaitu raja-raja Het, Amori, Kanaan, Feris, Hewi dan Yebus. Semua raja itu bermufakat dan bergabung untuk memerangi Yosua dan umat Israel. Tetapi orang-orang Gibeon dari bangsa Hewi sudah mendengar tentang apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai. Lalu mereka memutuskan untuk mengelabui Yosua dengan memuat di atas keledai mereka: karung-karung tua, dan kantong-kantong anggur yang buruk-buruk yang dibuat dari kulit. Dan sebagai bekal, mereka menyiapkan hanya roti yang sudah kering dan berjamur. Mereka memakai pakaian yang compang-camping serta sepatu yang sudah tua dan ditambal-tambal. Dengan keadaan demikian mereka pergi menemui Yosua di perkemahan di Gilgal lalu berkata kepadanya dan kepada orang-orang Israel, “Kami datang dari negeri yang jauh hendak mengadakan perjanjian dengan Tuan-tuan.” Tetapi orang-orang Israel berkata, “Untuk apa kami mengadakan perjanjian dengan kalian? Barangkali tempat tinggal kalian di dekat-dekat sini saja!” Mereka berkata, “Kami rela melakukan apa saja yang Tuan perintahkan.” “Kalian siapa? Dan dari negeri mana?” tanya Yosua kepada mereka. Mereka menjawab, “Kami datang dari negeri yang jauh sekali, Tuan, karena kami mendengar tentang TUHAN Allah yang disembah oleh Tuan-tuan. Kami mendengar tentang semua yang dilakukan-Nya di Mesir, dan tentang apa yang dilakukan-Nya terhadap kedua orang raja Amori di sebelah timur Yordan, yaitu Sihon raja Hesybon serta Og raja Basan yang tinggal di Asytarot. Pemimpin-pemimpin dan seluruh penduduk negeri kami menyuruh kami menyiapkan bekal untuk berangkat ke sini menemui Tuan-tuan, dan menyatakan bahwa kami takluk kepada Tuan-tuan. Sebab itu, kami mohon kemurahan hati Tuan-tuan untuk mengadakan perjanjian dengan kami. Cobalah Tuan-tuan lihat, roti bekal kami ini. Ketika kami berangkat, roti ini masih hangat. Tetapi sekarang, lihatlah! Sudah kering dan berjamur. Dan kantong-kantong anggur ini masih baru ketika kami mengisinya; tetapi sekarang, lihatlah! Sudah robek-robek. Pakaian kami dan sepatu kami pun sudah rusak karena perjalanan yang jauh ini.” Maka orang-orang Israel menerima sedikit dari makanan orang-orang Gibeon itu, dan tidak bertanya kepada TUHAN mengenai hal itu. Yosua mengadakan perjanjian persahabatan dengan orang-orang Gibeon itu, dan berjanji untuk tidak membunuh mereka. Pemimpin-pemimpin umat Israel juga bersumpah untuk menepati perjanjian itu. Tapi ternyata, pada hari ketiga setelah perjanjian itu dibuat, orang Israel telah dapat mencapai kota Gibeon, Kefira, Beerot dan Kiryat-Yearim di daerah orang-orang itu. Maka barulah ketahuan bahwa tempat tinggal mereka tidak jauh dari Gilgal. Tetapi orang Israel tidak bisa membunuh mereka, sebab pemimpin-pemimpin Israel sudah bersumpah kepada mereka atas nama TUHAN Allah Israel. Seluruh umat Israel menggerutu mengenai hal itu kepada para pemimpin mereka.