Yosua 7:21-26
Yosua 7:21-26 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Saya melihat di antara barang-barang jarahan sebuah jubah yang sangat bagus dari Babel, dua ratus keping perak, dan sebatang emas seberat enam ratus gram. Saya sangat menginginkan barang-barang itu dan saya mengambilnya. Barang-barang itu saya kubur di dalam kemah saya, dan perak ada di paling bawah.” Maka Yosua menyuruh beberapa orang ke perkemahan. Mereka berlari ke sana lalu menemukan barang-barang itu dikubur di dalam kemah dengan perak terletak paling bawah. Mereka mengambil barang-barang itu dari dalam kemah lalu membawanya kepada Yosua dan semua orang Israel. Mereka meletakkan barang-barang itu di hadapan TUHAN. Kemudian Yosua, dengan diikuti seluruh orang Israel, membawa Akhan beserta perak, jubah, dan sebatang emas itu ke Lembah Musibah. Anak-anak Akhan yang laki-laki dan perempuan pun dibawa, juga semua sapi, keledai, kambing domba, kemah, dan segala harta bendanya. Yosua berkata, “Karena kamu sudah mendatangkan musibah kepada kita, hari ini TUHAN akan menimpamu dengan musibah.” Lalu orang-orang Israel melempari Akhan dan seluruh keluarganya dengan batu hingga mati, kemudian membakar mayat mereka. Setelah itu, mereka menimbun batu di atasnya menjadi satu tumpukan besar, yang masih ada di sana sampai saat kitab ini ditulis. Karena itulah tempat tersebut diberi nama Lembah Musibah. Dengan demikian murka TUHAN pun reda.
Yosua 7:21-26 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.” Lalu Yosua menyuruh orang segera pergi ke kemah itu, dan sesungguhnya, semuanya itu disembunyikan dalam kemah Akhan, dan perak itu ada di bawah sekali. Maka mereka mengambil semuanya itu dari dalam kemah, lalu membawanya kepada Yosua dan kepada semua orang Israel, dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. Berkatalah Yosua: ”Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu. Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.
Yosua 7:21-26 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Di antara barang-barang yang kita rebut, saya melihat sehelai jubah yang bagus sekali, buatan Babilonia, juga perak kira-kira dua kilogram, dan sebatang emas setengah kilogram lebih. Saya ingin sekali barang-barang itu, maka saya mengambil dan menyembunyikannya di dalam tanah di kemah saya; peraknya berada di bawah sekali.” Lalu Yosua mengirim orang cepat-cepat ke kemah Akhan. Ternyata barang-barang terlarang itu semuanya ada di sana, disembunyikan di dalam tanah, dan peraknya berada di bawah sekali. Mereka mengambil barang-barang itu dan membawanya kepada Yosua dan semua orang Israel. Lalu barang-barang itu diletakkan di hadapan TUHAN. Kemudian Yosua dengan seluruh umat Israel menangkap Akhan, dan membawa dia ke Lembah Kesusahan bersama-sama dengan semua anaknya, ternak sapi, keledai, domba, kemah, dan segala sesuatu yang dipunyainya serta perak, jubah dan emas yang dicurinya. Lalu kata Yosua kepada Akhan, “Kenapa engkau mendatangkan kesusahan kepada kita? Sekarang TUHAN akan mendatangkan kesusahan kepadamu!” Maka Akhan bersama keluarganya dilempari dengan batu sampai mati oleh semua orang Israel. Semua harta miliknya, dan juga barang-barang curiannya dibakar habis. Sesudah itu mereka menimbuni tempat itu dengan banyak sekali batu yang sampai hari ini masih ada di sana. Itu sebabnya tempat itu masih dinamakan Lembah Kesusahan. Maka redalah kemarahan TUHAN.