Yunus 1:1-17

Yunus 1:1-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Beberapa puluh tahun yang lalu, ada seorang nabi Israel bernama Yunus, anak Amitai. TUHAN memberi perintah ini kepadanya, “Pergi dan peringatkanlah penduduk ibukota besar Niniwe bahwa Aku akan segera menghukum mereka, karena perbuatan mereka jahat sekali.” Tetapi Yunus tidak mau pergi ke Niniwe! Dia malah mencoba melarikan diri dari hadapan TUHAN dengan pergi ke Yopa— tempat yang berlawanan arah dari perintah TUHAN. Di sana, dia mencari kapal yang menuju kota Tarsis, membayar ongkos untuk perjalanan tersebut, dan menaiki kapal itu. Kemudian TUHAN mengirimkan angin yang sangat kencang ke laut dan terjadilah badai yang sangat besar dan kuat, sehingga kapal itu hampir pecah. Karena itu, anak buah kapal menjadi sangat takut dan setiap orang berdoa kepada dewanya masing-masing untuk meminta pertolongan. Mereka membuang barang-barang ke laut untuk meringankan beban kapal itu supaya tidak mudah tenggelam. Sementara itu, Yunus sudah turun ke lantai yang bagian bawah, lalu berbaring di situ, sampai tertidur nyenyak. Pada waktu kapten kapal itu turun ke lantai bagian bawah, dia melihat Yunus sedang tertidur nyenyak. Lalu kapten kapal itu membangunkan Yunus dan berkata, “Bagaimana mungkin kamu bisa tidur nyenyak dalam keadaan begini? Bangunlah, berdoalah kepada dewamu! Mungkin dewamu itu mau mengasihani dan menyelamatkan kita dari bencana ini.” Setelah kapten kapal itu dan Yunus naik ke lantai atas kapal, para anak buah kapal itu berkata seorang kepada yang lain, “Untuk mencari tahu siapa sebenarnya penyebab bencana ini, kita harus melakukan undian.” Dan ketika mereka melakukan itu, Yunuslah yang kena. Anak buah kapal itu berkata kepada Yunus, “Apa betul kamulah penyebab terjadinya bencana ini? Apa pekerjaanmu? Kamu dari mana dan suku bangsa apa?” Jawab Yunus, “Saya orang Ibrani. Saya menyembah TUHAN yang bertakhta di surga dan yang menciptakan lautan dan daratan. Saya sedang berusaha melarikan diri dari hadapan-Nya.” Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Yunus, maka para anak buah kapal itu menjadi sangat ketakutan. Lalu mereka berkata kepadanya, “Apa? Lalu mengapa kamu melakukan itu?!” Sementara itu, badai semakin memburuk dan gelombang semakin besar. Anak buah kapal berkata kepada Yunus, “Apa yang harus kami lakukan terhadap kamu supaya badai ini bisa tenang kembali?” Jawab Yunus, “Sekarang saya tahu bahwa sayalah penyebab badai ini. Angkat dan buanglah saya ke laut, maka badai ini pasti akan tenang kembali.” Tetapi para anak buah kapal tidak mau langsung membuang Yunus ke laut. Mereka berusaha sekuat tenaga mendayung kapal itu kembali ke darat. Namun mereka tidak mampu karena badai itu semakin besar dan menyerang mereka. Karena itu, mereka pun berseru kepada TUHAN, “Ya TUHAN, janganlah binasakan kami karena nyawa orang ini— yang tidak melakukan kesalahan apa pun kepada kami. Ya TUHAN, Engkau sudah melakukan apa yang Engkau kehendaki!” Lalu mereka mengangkat Yunus dan membuangnya ke laut, maka laut menjadi tenang kembali. Para anak buah kapal itu menjadi sangat ketakutan akan kebesaran kuasa TUHAN. Karena itu, mereka berjanji bahwa nanti mereka akan melakukan hal-hal yang menyenangkan hati-Nya dan akan mempersembahkan kurban sembelihan. Sementara itu, TUHAN mendatangkan ikan besar untuk menelan Yunus. Maka tinggallah Yunus di dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam.

Yunus 1:1-17 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: ”Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: ”Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.” Lalu berkatalah mereka satu sama lain: ”Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini.” Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi. Berkatalah mereka kepadanya: ”Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” Sahutnya kepada mereka: ”Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.” Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: ”Apa yang telah kauperbuat?” – sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka: ”Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora.” Sahutnya kepada mereka: ”Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: ”Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Yunus 1:1-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Pada suatu hari, TUHAN berbicara kepada Yunus, anak Amitai. Kata-Nya, “Pergilah ke Niniwe, kota besar itu, untuk mengancamnya, karena Aku tahu bahwa penduduknya jahat sekali.” Tetapi Yunus malah berangkat ke arah lain untuk menjauhi TUHAN. Ia pergi ke Yopa, dan kebetulan menemukan kapal yang hendak bertolak ke Spanyol. Setelah membayar ongkos perjalanannya, ia naik kapal, lalu berlayar bersama awak kapal ke Spanyol, untuk menjauhi TUHAN. Yunus turun ke tempat yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur nyenyak. Kemudian TUHAN mendatangkan angin ribut ke atas laut, lalu terjadilah badai yang dahsyat, yang memukul kapal itu sehingga hampir hancur. Para awak kapal takut sekali dan berteriak-teriak minta tolong, masing-masing kepada dewanya sendiri. Untuk mengurangi bahaya karam, mereka membuang muatan kapal itu ke dalam laut. Pada waktu nakhoda kapal itu turun ke bawah, ia menemukan Yunus di situ sedang tidur. Lalu ia berkata, “Masakan kau bisa tidur dalam keadaan begini! Ayo, bangun! Berdoalah kepada dewamu untuk minta tolong. Siapa tahu ia akan kasihan kepada kita sehingga kita tidak binasa.” Sesudah Yunus dan nakhoda itu naik ke atas, para awak kapal itu berkata sesama mereka, “Mari, kita buang undi supaya kita tahu siapa yang bersalah sehingga kita ditimpa bencana ini!” Mereka membuang undi, dan nama Yunus yang kena. Lalu kata mereka kepada Yunus, “Betulkah engkau yang menyebabkan bencana ini? Engkau dari mana? Bangsa apa? Mengapa ada di sini?” Jawab Yunus, “Aku orang Ibrani. Aku menyembah TUHAN, Allah di surga, yang menciptakan laut dan daratan.” Kemudian diceritakannya bagaimana ia berusaha melarikan diri dari TUHAN. Mendengar itu para awak kapal menjadi lebih takut lagi, dan berkata kepadanya, “Lancang sekali perbuatanmu itu!” Sementara itu badai makin menjadi-jadi, lalu para awak kapal bertanya kepadanya, “Apa yang harus kami lakukan kepadamu supaya badai ini berhenti?” Jawab Yunus, “Buanglah aku ke dalam laut, pasti badai akan berhenti. Sebab sekarang aku tahu, bahwa akulah yang menyebabkan badai yang dahsyat ini menimpa kalian.” Tetapi para awak kapal masih berusaha sekuat tenaga untuk mendayung kapal itu ke daratan. Namun badai makin mengamuk juga, sehingga usaha mereka sia-sia belaka. Sebab itu mereka berseru kepada TUHAN, “Ya TUHAN, kami mohon, janganlah kami binasa karena mengambil nyawa orang yang tidak melakukan kesalahan apa pun terhadap kami. Ya TUHAN, Engkau telah melakukan apa yang Engkau kehendaki.” Lalu mereka melemparkan Yunus ke dalam laut. Maka badai itu berhenti mengamuk. Para awak kapal itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, dan setelah mendarat, mereka mempersembahkan kurban dan menjanjikan bermacam-macam hal kepada TUHAN. Sementara itu TUHAN mendatangkan seekor ikan besar yang menelan Yunus. Maka tinggallah Yunus di dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam.

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami