Yesaya 14:3-14

Yesaya 14:3-14 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Hai Israel, pada waktu itu, ketika TUHAN memberimu kelegaan dari penderitaan dan beban beratmu, ketika Dia menyudahi perbudakan yang harus kalian tanggung, kalian akan menyanyikan lagu ini untuk mengejek raja Babel: Manakah juragan kita yang berwibawa? Mengapa diam saja? Di mana kuasamu? Oh kasihan, ternyata tuan besar sudah gugur! TUHAN telah mematahkan kekuasaan para pemimpin kejam yang selama ini tak henti-hentinya menindas bangsa-bangsa dengan kekerasan dan aniaya. Sekarang dunia sudah aman tenteram, dan setiap orang bisa bernyanyi gembira. Semua makhluk berbahagia karena kejatuhanmu, hai Raja Babel. Bahkan pohon-pohon sanobar dan aras Libanon seolah berkata, “Sejak engkau digulingkan, tidak ada lagi penebang yang datang mengganggu kami.” Orang-orang mati di Syeol tidak sabar menanti kedatanganmu, ya Raja. Di alam kubur, roh-roh bekas para pemimpin dunia seakan bangun dari takhta mereka untuk menyambut engkau. Serentak mereka akan berkata, “Selamat datang! Ternyata engkau bisa mati juga. Ternyata engkau sama saja seperti kami.” Kejayaanmu sudah dilempar ke Syeol. Tidak ada lagi bagimu suara kecapi yang meriah. Kini belatung menjadi alas tidurmu dan cacing-cacing menjadi selimutmu. Oh, Raja Babel! Engkau yang menyebut dirimu Putra Fajar, titisan dewa matahari, engkau yang menyombongkan dirimu setinggi langit, lihatlah betapa engkau sudah dijatuhkan! Engkau yang dahulu menginjak bangsa-bangsa sekarang dicampakkan ke tanah. Dahulu engkau berpikir, “Aku ini orang penting. Akulah raja terbesar yang bahkan lebih tinggi dari para dewa. Aku akan memerintah dari gunung di utara, tempat kedudukan dewa-dewa. Aku akan naik lebih tinggi dari awan dan dimuliakan sebagai dewa mahatinggi!”

Yesaya 14:3-14 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Maka pada hari TUHAN mengakhiri kesakitan dan kegelisahanmu dan kerja paksa yang berat yang dipaksakan kepadamu, maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel, dan berkata: ”Wah, sudah berakhir si penindas sudah berakhir orang lalim! TUHAN telah mematahkan tongkat orang-orang fasik, gada orang-orang yang memerintah, yang memukul bangsa-bangsa dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya; yang menginjak-injak bangsa-bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya. Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai. Juga pohon-pohon sanobar dan pohon-pohon aras di Libanon bersukacita karena kejatuhanmu, katanya: ’Dari sejak engkau rebah terbaring, tidak ada lagi orang yang naik untuk menebang kami!’ Dunia orang mati yang di bawah gemetar untuk menyongsong kedatanganmu, dijagakannya arwah-arwah bagimu, yaitu semua bekas pemimpin di bumi; semua bekas raja bangsa-bangsa dibangunkannya dari takhta mereka. Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu: ’Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti kami!’ Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu.” ”Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Yesaya 14:3-14 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

TUHAN akan membebaskan orang Israel dari kesakitan dan penderitaannya, dan dari kerja berat yang dipaksakan kepadanya. Apabila TUHAN melakukan itu, mereka akan mengejek raja Babel begini, “Raja yang kejam sudah jatuh! Ia tak dapat menindas lagi. TUHAN sudah mengakhiri pemerintahan penguasa-penguasa jahat yang dengan marah menindas bangsa-bangsa dan terus-menerus menganiaya mereka. Akhirnya seluruh dunia akan aman dan tentram, dan setiap orang bernyanyi gembira. Pohon eru dan pohon cemara Libanon bergembira karena raja yang kejam itu telah jatuh, dan sesudah ia pergi, tak ada yang menyuruh menebang mereka! Dunia orang mati ramai-ramai menyambut raja Babel itu. Maka terjagalah arwah orang-orang yang dahulu berkuasa di bumi, dan arwah para raja bangkit dari takhta mereka. Mereka semua berseru kepadanya, ‘Hai! Sekarang engkau seperti kami, lemah dan tak berdaya! Dahulu engkau dihormati dengan musik kecapi, tetapi sekarang sudah berada di kesunyian dunia orang mati. Ulat-ulat menjadi ranjangmu dan cacing menjadi selimutmu.’ Hai raja Babel, dahulu engkau bintang pagi yang cemerlang, tapi sekarang sudah jatuh dari langit! Dahulu engkau mengalahkan bangsa-bangsa, tapi sekarang dicampakkan ke tanah. Engkau bertekad naik ke langit dan menempatkan takhtamu di atas bintang yang tertinggi! Kaupikir engkau dapat duduk sebagai raja di atas gunung sebelah utara, tempat dewa-dewa berkumpul. Engkau berkata, bahwa engkau akan naik ke atas ketinggian awan-awan dan menjadi seperti Yang Mahatinggi.