Yehezkiel 21:1-31

Yehezkiel 21:1-31 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Datanglah firman TUHAN kepadaku: ”Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke Yerusalem dan ucapkanlah banyak tegoran terhadap tempat kudusnya dan bernubuatlah melawan tanah Israel. Katakanlah kepada tanah Israel: Beginilah firman TUHAN: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu dan akan mencabut pedang-Ku dari sarungnya dan melenyapkan dari tengah-tengahmu orang benar dan orang fasik. Oleh karena Aku hendak melenyapkan dari tengah-tengahmu orang benar dan orang fasik, maka pedang-Ku akan terhunus dari sarungnya terhadap semua manusia dari selatan sampai utara. Dan semua manusia akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mencabut pedang-Ku dari sarungnya, sehingga tidak akan kembali lagi ke situ. Dan engkau anak manusia, mengeranglah! Mengeranglah di hadapan mereka seperti seorang yang tulang pinggangnya patah dan yang berada dalam kesengsaraan yang pahit. Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa engkau mengeluh? jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar, setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan. Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH.” Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: ”Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok! Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? – Tongkat anakku menghina segala macam kayu. – Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya sedia dipergunakan; pedang itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan si pembunuh. Berserulah dan merataplah, hai anak manusia! Sebab pedang itu ditujukan melawan umat-Ku, ditujukan melawan semua pemimpin Israel; mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang. Oleh sebab itu tepuklah pinggangmu sebagai tanda perkabungan. Sebab percobaan datang dan tidak suatu pun yang dapat tahan, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan tepuklah tanganmu, biarlah pedang itu menjadi dua kali lipat, tiga kali lipat. Itu pedang pembunuh, pedang untuk pembunuhan besar-besaran, yang berkeliling menghabiskan mereka. Supaya hati mereka hancur dan yang jatuh berebahan bertambah-tambah di tiap pintu gerbang mereka, Aku memerintahkan penumpahan darah dengan pedang itu. Aduh, pedang itu dibuat menyamai petir dan digosok untuk menumpahkan darah. Pancung yang di kanan dan di kiri, ke mana saja matamu menetak. Dan Aku juga akan bertepuk tangan dan hati-Ku yang panas menjadi tenang kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.” Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: ”Hai engkau anak manusia, gambarlah dua jalan yang akan dilalui oleh pedang raja Babel; keduanya mulai dari satu negeri. Buatlah sebuah papan penunjuk jalan pada awal jalan yang menuju ke masing-masing kota. Gambarlah dari jalan mana pedang itu datang melawan Raba, ibukota bani Amon dan melawan Yehuda, yang bentengnya ada di Yerusalem. Sebab raja Babel berdiri pada persimpangan jalan itu, pada awal kedua jalan itu untuk melakukan tenungan; ia mengocok panah, meminta petunjuk dari terafim dan menilik hati binatang. Ke dalam tangan kanannya terjatuh panah tenungan mengenai Yerusalem: supaya diperdengarkannya suara orang yang membunuh dan menyerukan pekik pertempuran, supaya menyusun alat-alat pendobrak pintu gerbang dan menimbun tanah menjadi tembok pengepungan dan mendirikan benteng pengepungan. Tetapi bagi mereka, itu adalah tenungan yang menipu, walaupun mereka mengangkat sumpah yang muluk-muluk; tetapi ia mengingat kesalahan mereka, sehingga mereka ditangkap. Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena kamu membuat kesalahanmu itu teringat kembali dengan tersingkapnya pelanggaranmu, sehingga kentara dosa-dosamu dalam segala perbuatanmu, oleh karena kamu menjadi teringat kembali, kamu akan ditangkap dengan kekerasan. Dan hai engkau, raja Israel, orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk penghakiman terakhir, beginilah firman Tuhan ALLAH: Jauhkanlah serbanmu dan buangkanlah mahkotamu! Tiada yang tetap seperti keadaannya sekarang. Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan. Puing, puing, puing akan Kujadikan dia! Ini pun tidak akan tetap. Sampai ia datang yang berhak atasnya, dan kepadanya akan Kuberikan itu.” TUHAN ”Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH mengenai bani Amon dan cercaan mereka; katakanlah: Pedang, pedang sudah tercabut untuk menumpahkan darah, digosok untuk memusnahkan, dan supaya mengkilap seperti petir – sedang orang melihat penglihatan-penglihatan yang menipu bagimu dan memberi tenungan-tenungan bohong kepadamu – untuk ditetakkan ke leher orang-orang fasik yang durhaka, yang saatnya sudah tiba untuk penghakiman terakhir. Kembalikanlah itu ke sarungnya! Di tempat penciptaanmu dan di negeri asalmu Aku akan menghukum engkau. Aku akan mencurahkan geram-Ku atasmu dan menyemburkan api murka-Ku kepadamu dan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang dungu, yang menimbulkan kemusnahan.

Yehezkiel 21:1-31 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

TUHAN berkata kepadaku, kata-Nya, “Hai manusia fana, kutukilah Yerusalem. Kutukilah tempat-tempat ibadat di sana. Peringatkanlah tanah Israel, bahwa Aku, TUHAN, berkata begini, ‘Aku ini musuhmu. Aku akan mencabut pedang-Ku dan membunuh kamu semua, yang jahat maupun yang baik. Dengan pedang-Ku akan Kulawan semua orang dari utara sampai ke selatan. Maka semua orang akan tahu bahwa Aku, TUHAN, mencabut pedang-Ku dan tidak akan menyarungkannya kembali.’ Hai manusia fana, mengeranglah dan mengaduhlah di depan orang-orang Israel, seolah-olah engkau patah hati dan putus asa. Jika mereka bertanya mengapa engkau mengaduh, katakanlah bahwa engkau sedih karena berita yang akan datang. Berita itu akan membuat hati mereka gentar, tangan mereka lemas, dan lutut mereka gemetar, mereka akan patah semangat. Sungguh saatnya telah tiba, dan semua itu akan terjadi. Aku TUHAN Yang Mahatinggi telah berbicara.” TUHAN berkata kepadaku, “Hai manusia fana, meramallah! Beritahukanlah kepada orang-orang bahwa Aku, TUHAN berkata begini, ‘Adalah sebuah pedang, pedang yang digosok dan ditajamkan. Ia ditajamkan agar bisa mematikan, dilicinkan agar berkilau-kilauan. Bagi umat-Ku tak ada lagi kegembiraan sebab segala peringatan dan hukuman mereka abaikan. Pedang itu diasah supaya selalu siap dipakai lalu diserahkan kepada seorang pembantai. Hai manusia fana, merataplah dan berseru! Sebab pedang itu siap melawan umat-Ku. Para pemimpin Israel bersama seluruh bangsa akan ditikam pedang itu hingga binasa. Maka tepuklah dadamu dengan pilu, sebab Aku sedang menguji umat-Ku, jika mereka tak mau memperbaiki kelakuannya, semua itu akan terjadi pada mereka.’ Nah, manusia fana, meramallah. Tepuklah tanganmu, sebagai tanda bagi pedang itu untuk mulai membantai. Pedang itu sangat menakutkan. Ia membuat bangsa-Ku hilang keberaniannya dan jatuh tersandung. Aku mengancam kota mereka dengan pedang itu yang mengkilap seperti kilat, dan yang siap untuk membunuh. Hai pedang yang tajam, pancunglah ke kanan dan ke kiri, dan ke arah mana saja menurut keinginanmu. Aku akan tepuk tangan juga, lalu kemarahan-Ku akan reda. Aku, TUHAN telah berbicara.” TUHAN berbicara kepadaku, kata-Nya, “Hai manusia fana, gambarlah dua jalan yang dapat dilalui oleh raja Babel yang membawa pedangnya. Kedua jalan itu harus berpangkal dari negeri yang sama; jalan yang satu menuju ke Raba, kota Amon; yang satu lagi ke Yerusalem, kota berbenteng di Yehuda. Pasanglah papan penunjuk jalan di mana jalan itu mulai bercabang. Raja Babel berdiri di dekat papan penunjuk jalan itu. Untuk mengetahui jalan mana yang akan dilaluinya, ia meminta petunjuk dari berhala-berhalanya, mengocok panah dan memeriksa hati binatang yang baru dikurbankan. Ternyata panah yang terambil oleh tangan kanannya bertanda Yerusalem! Itu berarti bahwa raja harus menyerang kota Yerusalem, menyerukan pekik pertempuran dan menyuruh tentaranya menyusun alat-alat pendobrak, memasangnya pada pintu-pintu gerbang Yerusalem, menimbun tanah menjadi tembok pengepungan dan menggali parit-parit. Penduduk Yerusalem tidak akan percaya bahwa mereka diserang, karena mereka telah membuat perjanjian dengan Babel. Tetapi ramalan ini akan memperingatkan mereka bahwa mereka akan ditangkap karena dosa-dosa mereka. Aku, TUHAN Yang Mahatinggi berkata kepada mereka, ‘Dosa-dosamu sudah ketahuan dan semua orang tahu bahwa kamu bersalah. Kejahatanmu tampak dalam setiap tindakanmu. Sekarang sudah tiba saatnya kamu dihukum dan kamu akan Kuserahkan kepada musuhmu.’ Dan kepada raja Israel Aku berkata, ‘Hai raja yang jahat dan durhaka! Saat untuk hukumanmu yang terakhir sudah dekat. Aku, TUHAN Yang Mahatinggi sudah berbicara. Lepaskanlah mahkotamu dan bukalah serbanmu. Sekarang, keadaan sudah berubah. Angkatlah kedudukan orang miskin dan berilah mereka kuasa! Turunkan para penguasa dari martabatnya! Kota ini akan Kuhancurkan sama sekali, sehingga di mana-mana ada puing-puing. Tetapi hal itu baru terjadi apabila orang yang Kupilih untuk menghukum kota ini telah datang. Kepada dialah akan Kuserahkan kota ini.’ ” “Hai manusia fana, meramallah! Beritahukanlah kepada orang Amon yang telah menghina Israel, bahwa Aku, TUHAN Yang Mahatinggi berkata, ‘Sebuah pedang sudah siap untuk membantai; pedang itu sudah diasah mengkilap seperti kilat, supaya siap untuk membunuh. Penglihatan yang kamu lihat adalah palsu, dan ramalan yang kamu ucapkan juga bohong dan dusta. Kamu jahat serta durhaka, dan saat untuk hukumanmu yang terakhir sudah dekat. Pedang itu akan memenggal lehermu. Hai orang Amon, sarungkanlah kembali pedangmu! Kamu akan Kuhakimi di tempat kamu diciptakan dan dilahirkan. Aku akan melampiaskan ke atasmu kemarahan-Ku yang menyala-nyala. Dan kamu akan Kuserahkan kepada orang-orang yang kejam yang terlatih untuk membinasakan.