Ulangan 32:1-20
Ulangan 32:1-20 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Hai matahari, bulan, dan bintang-bintang perhatikanlah! Hai laut, pulau-pulau, dan gunung-gunung dengarkanlah Kebenaran-kebenaran ini akan aku sampaikan! Kiranya ajaranku turun bagai tetesan air hujan dan perkataanku bagaikan embun di tanah, seperti gerimis menyirami tunas daun muda, dan seperti embun membasahi rumput. Aku menyerukan pujian bagi TUHAN! Pujilah betapa hebat Dia! TUHAN bagaikan gunung batu tempat kita berlindung. Segala yang Dia lakukan sempurna dan benar-benar adil. Dia selalu setia menepati janji-Nya dan tidak pernah berbuat salah. Dia sungguh adil dan jujur. Tetapi kalian, hai orang Israel, tidak setia kepada-Nya. Karena dosa-dosamu, kalian tidak pantas lagi disebut anak-anak-Nya. Kalian adalah bangsa yang jahat dan pembohong! Begitukah caramu membalas semua kebaikan TUHAN kepada kita? Kalian begitu bebal! Bukankah Dia Bapa kita, yang menciptakan kita, yang membesarkan kita menjadi satu bangsa! Ingatlah apa yang terjadi di masa lalu! Renungkanlah pengalaman nenek moyang kita! Tanyakanlah kepada orangtuamu dan para tua-tua, maka mereka akan memberitahumu tentang sejarah kita. Dahulu, TUHAN Yang Mahatinggi membagi umat manusia menjadi bangsa-bangsa dan menentukan di mana setiap bangsa akan tinggal turun-temurun, termasuk batas wilayah keturunan Israel. Tetapi kita, keturunan Yakub, dijadikan TUHAN sebagai umat milik-Nya yang khusus. Dahulu, TUHAN mendapati nenek moyang kita di padang belantara yang tandus dan sunyi. Lalu Dia melindungi dan memelihara mereka. Dia menjaga mereka dengan sangat hati-hati, seperti seseorang melindungi matanya sendiri. TUHAN menjaga umat-Nya bagaikan burung elang menjagai anaknya. Ketika anak elang baru belajar terbang, sang induk selalu siap menangkap anaknya di atas bentangan sayapnya. Oh umat Israel, hanya TUHAN sendirilah yang memimpin kita. Tidak ada satu pun dewa yang pernah menolong kita. Aku melihat bahwa kemenangan dari TUHAN akan membawa kalian menguasai seluruh daerah perbukitan di negeri Kanaan. Kalian akan dipuaskan dengan hasil panen dari ladang. Negeri pemberian TUHAN itu amatlah subur, hingga di tempat bebatuan terdapat sarang madu, dan pohon-pohon zaitun tumbuh dengan subur meski di tanah berbatu. Kalian akan menikmati berkelimpahan susu dari ternak sapi dan kambing, serta daging yang paling enak dan empuk dari domba, sapi, dan kambingmu. Kalian akan diberkati dengan hasil panen gandum yang sangat bagus dan air anggur yang diperas dari buah anggur terbaik. Tetapi aku juga melihat bahwa kelak kalian, hai umatku tercinta, akan begitu lama menikmati kemakmuran sampai menjadi gemuk dan semakin memberontak melawan TUHAN. Kalian akan meninggalkan Allah yang menciptakan kalian, yang sudah menyelamatkan kita dengan kuasa-Nya yang besar. Seperti istri yang tidak setia kepada suaminya, kalian akan membuat TUHAN cemburu dengan melacurkan diri kepada dewa-dewa. Kalian akan menyulut amarah-Nya dengan menyembah berhala-berhala menjijikkan. Kalian tidak terus mempersembahkan kurban kepada Allah, tetapi malah mempersembahkan kurban kepada roh-roh jahat, yaitu dewa-dewa yang sebelumnya tidak kalian kenal dan yang tidak pernah disembah oleh nenek moyang kita. Kalian akan melupakan Allah Batu Pelindung kita, yang adalah Pencipta dan sumber hidup kita. Pada waktu itu, TUHAN pasti tahu bahwa kalian sudah meninggalkan-Nya, dan Dia akan marah serta menolak kalian sebagai anak-anak-Nya. TUHAN akan berkata, “Aku tidak akan menolong kalian lagi. Lihat saja apa yang akan terjadi padamu! Kalian adalah bangsa yang sangat jahat dan sama sekali tidak setia.
Ulangan 32:1-20 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
”Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku. Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan. Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia. Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit. Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau? Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu. Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum. Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang, – bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun – dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah Gunung Batu keselamatannya. Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian, mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar. Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau. Ketika TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan. Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
Ulangan 32:1-20 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
“Dengarlah, hai langit, aku ingin berbicara; hai bumi, pasanglah telinga! Semoga ajaranku turun seperti hujan, dan kata-kataku menetes seperti embun, laksana hujan rintik-rintik di atas rerumputan, dan hujan deras di atas tanam-tanaman. Aku akan memuji nama TUHAN. Wartakanlah kebesaran Allah kita! TUHAN Pembelamu yang perkasa, karya-Nya sempurna, dan semua jalan-Nya adil. Allahmu setia, tak ada kecurangan pada-Nya, Ia melakukan yang baik dan benar. Tetapi kamu adalah bangsa yang tidak setia, dan tidak pantas lagi menjadi umat-Nya, bangsa yang penuh kecurangan dan dosa. Begitukah kamu balas kebaikan TUHAN, hai orang-orang bodoh dan tidak berakal? Bukankah Ia Bapamu, Penciptamu, yang menjadikan kamu satu bangsa? Ingatlah akan zaman dahulu, perhatikan zaman angkatan-angkatan yang lalu. Tanyakanlah kepada orang tuamu, supaya mereka memberitahukannya kepadamu. Ketika Yang Mahatinggi membagikan tanah, setiap bangsa ditentukan wilayahnya dengan suatu ilah sebagai penguasa. Tetapi keturunan Yakub ini dipilih TUHAN bagi diri-Nya sendiri. Ia mendapati mereka sedang mengembara di tempat yang sepi di padang belantara. Lalu Ia melindungi dan memelihara mereka dan menjaga mereka seperti milik-Nya. Seperti burung elang yang mengajar anaknya terbang menangkapnya di sayapnya yang terbentang dan mendukungnya di atas kepak-kepaknya, demikian TUHAN sendiri memimpin umat-Nya, tak ada ilah asing menyertai dia. Ia membuat mereka menguasai gunung-gunung; mereka makan hasil ladang-ladang dan minum madu liar dari bukit batu. Mereka mendapat minyak dari pohon zaitun yang tumbuh di tanah berbatu. Sapi dan kambing domba mereka menghasilkan banyak susu; ternak mereka paling bermutu, gandum dan air anggur mereka paling baik. Umat TUHAN menjadi kaya, tetapi suka berontak, mereka gemuk-gemuk, kenyang makanan. Lalu mereka meninggalkan Allah, Penciptanya dan menolak Penyelamatnya yang perkasa. Mereka menyembah berhala, sehingga TUHAN cemburu, kemarahan-Nya bangkit karena kejahatan itu. Mereka mempersembahkan kurban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada ilah-ilah yang tidak mereka kenal, ilah-ilah baru yang tidak ditakuti leluhur mereka. Mereka melalaikan Penyelamat mereka yang perkasa, melupakan Allah mereka yang memberi kehidupan. Melihat hal itu, TUHAN menjadi marah, dan menolak anak-anak-Nya. Kata-Nya, ‘Aku tidak mau menolong mereka lagi; biar Kulihat bagaimana kesudahan mereka. Sebab bangsa itu keras kepala dan sama sekali tidak setia.