Ulangan 14:1-29
Ulangan 14:1-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Selanjutnya Musa mengajarkan kepada umat Israel, “Dari antara semua bangsa di dunia, TUHAN Allahmu sudah memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya sendiri. Jadi, sebagai umat yang dikhususkan sebagai milik-Nya, janganlah kamu sekalian hidup seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal TUHAN. Sebagai contoh, sewaktu kamu berduka karena orang yang meninggal, janganlah berbuat seperti bangsa-bangsa lain, yaitu menyayat diri sendiri atau mencukur rambut bagian depan kepala mereka. “Jangan makan sesuatu yang TUHAN nyatakan haram. Inilah jenis binatang yang dagingnya boleh kalian makan: sapi, domba, kambing, segala jenis rusa, kambing gunung, dan domba gunung. “Setiap binatang yang kuku kakinya terbelah dua dan memamah biak boleh dimakan. Namun, binatang-binatang seperti unta, kelinci, dan tikus gunung adalah najis untukmu dan tidak boleh dimakan, karena walaupun memamah biak, kuku kakinya tidak terbelah. Babi juga haram untukmu, sebab meskipun kukunya terbelah dua, babi tidak memamah biak. Janganlah kamu makan daging ataupun menyentuh bangkai binatang itu. “Kalian boleh memakan ikan jenis apa pun yang bersisik dan bersirip, tetapi binatang air lainnya yang tidak bersisik dan bersirip janganlah dimakan. Jika kalian memakannya, kalian menjadi najis di hadapan TUHAN. “Kalian boleh memakan daging burung yang TUHAN nyatakan halal. Inilah jenis-jenis burung yang dagingnya tidak boleh dimakan: rajawali, burung pemakan bangkai, semua jenis elang, semua jenis gagak, burung unta, semua jenis burung hantu, burung camar, dandang, bangau, hupo, dan kelelawar. “Janganlah memakan serangga bersayap yang bergerak dengan cara berjalan, tetapi serangga bersayap yang bergerak dengan cara melompat adalah halal dan boleh dimakan. “Janganlah memakan bangkai binatang yang mati dengan sendirinya, sebab darah binatang itu tidak dikeluarkan. Kamu boleh memberikan atau menjual bangkai itu kepada orang asing yang tinggal di antaramu, dan biarkan mereka memakannya. Tetapi kamu sendiri jangan memakannya, karena kamu sekalian dikhususkan sebagai umat TUHAN yang Dia sucikan untuk menjadi milik-Nya. “Jangan memasak daging anak domba atau kambing di dalam air susu induknya.” “Setahun sekali haruslah kamu memisahkan sepersepuluh dari semua hasil panenmu. Bawalah perpuluhan itu ke kemah TUHAN yang akan berada di tempat yang Dia tentukan. Nikmatilah di sana berbagai makanan dari perpuluhanmu itu, seperti gandum, minyak zaitun, dan air anggur baru, juga daging dari setiap ternakmu yang pertama dilahirkan oleh induknya. Dengan melakukan semua itu, kamu akan belajar untuk senantiasa takut dan hormat kepada TUHAN. “Jika tempat penyembahan itu terlalu jauh dari rumahmu, sehingga kamu tidak bisa mengangkut perpuluhan dari berkat TUHAN Allahmu ke sana, maka juallah perpuluhan dari hasil usahamu itu dan bawalah uangnya ke kota yang ada tempat penyembahan kepada TUHAN. Di kota itu, silakan membeli apa saja yang kamu inginkan untuk dipersembahkan dan dinikmati bersama di tempat penyembahan itu, misalnya sapi, domba, air anggur, atau bir. Di sanalah kamu akan makan dan minum dengan sukacita bersama keluargamu di hadapan TUHAN. Jangan lupa mengundang suku Lewi yang tinggal di kotamu, karena mereka tidak mendapat bagian tanah seperti yang lain. “Setiap akhir tiga tahun, bawalah perpuluhan dari hasil panenmu tahun itu ke lumbung kotamu untuk disimpan di sana. Persediaan itu adalah untuk menolong penduduk kotamu yang dari suku Lewi, karena mereka tidak mendapat bagian tanah seperti yang lain. Selain mereka, biarlah persediaan itu juga menolong para pendatang, anak yatim, dan janda yang hidup di kotamu. Orang-orang tersebut boleh datang ke lumbung penyimpanan itu dan mengambil sesuai kebutuhan mereka. Lakukanlah ini supaya TUHAN memberkatimu dalam segala usahamu.”
Ulangan 14:1-29 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
”Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi.” ”Janganlah engkau memakan sesuatu yang merupakan kekejian. Inilah binatang-binatang berkaki empat yang boleh kamu makan: lembu, domba dan kambing; rusa, kijang, rusa dandi, kambing hutan, kijang gunung, lembu hutan dan domba hutan. Setiap binatang berkaki empat yang berkuku belah – yaitu yang kukunya bersela panjang menjadi dua – dan yang memamah biak di antara binatang-binatang berkaki empat, itu boleh kamu makan. Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari antara yang memamah biak atau dari antara yang berbelah dan bersela kukunya: unta, kelinci hutan dan marmot, karena semuanya itu memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram semuanya itu bagimu. Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya. Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air; segala yang bersirip dan bersisik boleh kamu makan, tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik janganlah kamu makan; haram semuanya itu bagimu. Setiap burung yang tidak haram boleh kamu makan. Tetapi yang berikut janganlah kamu makan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut; elang merah, elang hitam dan burung dendang menurut jenisnya; setiap burung gagak menurut jenisnya; burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya; burung pungguk, burung hantu besar, burung hantu putih; burung undan, burung ering dan burung dendang air; burung ranggung, dan bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar. Juga segala binatang mengeriap yang bersayap, itu pun haram bagimu, jangan dimakan. Segala burung yang tidak haram boleh kamu makan. Janganlah kamu memakan bangkai apa pun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam air susu induknya.” ”Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu. Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu, maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apa pun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu. Juga orang Lewi yang diam di dalam tempatmu janganlah kauabaikan, sebab ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau. Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu.”
Ulangan 14:1-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
“Kamu adalah umat TUHAN Allahmu. Jadi pada waktu kamu berkabung untuk orang mati, janganlah melukai dirimu atau mencukur bagian depan kepalamu seperti yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain. Kamu adalah milik TUHAN Allahmu; dari segala bangsa di atas bumi, kamulah yang dipilih Allah untuk menjadi umat-Nya.” “Janganlah makan binatang yang dinyatakan haram oleh TUHAN. Kamu boleh makan binatang-binatang ini: sapi, domba, kambing, rusa, domba hutan, kambing hutan, kijang dan semua binatang yang kukunya terbelah dan memamah biak. Kamu tak boleh makan binatang yang kukunya tidak terbelah dan tidak memamah biak. Jangan makan unta, kelinci atau marmot. Binatang itu haram karena walaupun memamah biak, kukunya tidak terbelah. Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tak boleh dimakan, bangkainya tak boleh disentuh. Kamu boleh makan segala macam ikan yang bersirip dan bersisik. Binatang yang hidup di dalam air tetapi tidak bersirip dan tidak bersisik adalah haram, jadi tak boleh dimakan. Kamu boleh makan segala macam burung yang tidak haram. Tetapi ada beberapa jenis burung yang tidak boleh dimakan, yaitu: burung rajawali, burung hantu, segala jenis elang, nasar, gagak, burung unta, camar, blekok dan segala jenis bangau, undan, burung kasa dan kelelawar. Semua serangga yang bersayap adalah haram, jadi tak boleh dimakan. Binatang bersayap yang tidak haram boleh dimakan. Binatang yang mati dengan sendirinya tak boleh kamu makan, tetapi boleh dimakan oleh orang asing yang tinggal di antara kamu, atau dijual kepada bangsa asing. Kamu adalah umat yang dikhususkan untuk TUHAN Allahmu. Daging anak domba atau anak kambing tak boleh dimasak dengan air susu induknya.” “Setiap tahun kamu harus menyisihkan sepersepuluh dari seluruh hasil tanahmu. Di hadapan TUHAN Allahmu, di tempat yang dipilih-Nya, untuk tempat ibadah, kamu harus makan persembahan sepersepuluhan dari gandum, air anggur, minyak zaitun serta anak sapi dan kambing dombamu yang pertama lahir. Lakukanlah hal itu supaya untuk selamanya kamu belajar menghormati TUHAN Allahmu. Kalau tempat yang dipilih TUHAN Allahmu terlalu jauh dari rumahmu, sehingga sepersepuluh dari hasil tanahmu yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu tak dapat kamu bawa ke situ, maka juallah bagian dari hasil tanahmu itu, dan bawalah uangnya ke tempat yang dipilih TUHAN Allahmu. Belanjakanlah uang itu untuk apa saja yang kamu inginkan -- sapi atau kambing domba, air anggur atau minuman keras -- lalu di tempat itu, di hadapan TUHAN Allahmu, kamu dan keluargamu harus makan bersama dan bersenang-senang. Jangan membiarkan terlantar orang Lewi yang tinggal di kota-kotamu; ingatlah bahwa mereka itu tidak mempunyai tanah sendiri. Pada akhir tiap tahun ketiga, kamu harus membawa sepersepuluh bagian dari hasil tanahmu dan mengumpulkannya di kota-kotamu. Makanan itu untuk orang Lewi karena mereka tidak mempunyai tanah, dan untuk orang asing, anak yatim piatu dan para janda yang hidup di kota-kotamu. Mereka boleh datang dan mengambil segala yang mereka perlukan. Kalau kamu berbuat demikian, maka TUHAN Allahmu akan memberkati segala usahamu.”