Kisah Para Rasul 5:17-42

Kisah Para Rasul 5:17-42 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Kemudian imam besar dan sekutunya mulai bertindak terhadap para rasul karena mereka iri hati. (Semua sekutu imam besar termasuk kelompok Saduki.) Mereka menangkap dan memasukkan rasul-rasul itu ke dalam penjara. Tetapi malam harinya, malaikat datang membuka pintu-pintu penjara itu dan menuntun mereka ke luar serta berkata, “Pergilah dan berdiri di salah satu teras rumah Allah dan beritakanlah kepada orang-orang di sana ajaran tentang hidup yang baru itu.” Jadi, pagi-pagi benar, mereka masuk ke salah satu teras rumah Allah dan mulai mengajar orang banyak, seperti yang disuruh oleh malaikat tadi. Sementara itu, imam besar dan sekutunya datang lewat pintu teras yang lain, kemudian mereka mengumpulkan anggota sidang Mahkamah Agama dan seluruh pemimpin Yahudi untuk mengadakan sidang. Lalu mereka menyuruh beberapa pengawal menjemput rasul-rasul itu dari penjara. Namun, ketika para pengawal itu tiba di penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di sana. Mereka pun kembali dan melaporkan, “Kami menemukan pintu-pintu penjara terkunci rapat, dan masing-masing penjaga berdiri di depan setiap pintu. Tetapi ketika kami membuka pintu-pintu itu, tidak ada orang lagi di dalamnya.” Ketika imam besar, kepala pengawal rumah Allah, dan para imam kepala mendengar laporan itu, mereka kebingungan dan cemas memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Tiba-tiba seseorang masuk dan berkata, “Hei, lihat! Orang-orang yang kemarin kalian penjarakan sekarang sedang berdiri di teras rumah Allah dan mengajar orang banyak.” Maka kepala pengawal rumah Allah bersama anak buahnya pergi dan membawa kembali rasul-rasul itu. Tetapi mereka tidak menggunakan kekerasan karena takut kepada orang banyak yang sedang mendengarkan pengajaran para rasul. Jangan sampai orang-orang itu marah lalu melempari mereka dengan batu. Mereka membawa rasul-rasul itu masuk untuk menghadap sidang Mahkamah Agama. Kemudian, imam besar mendakwa para rasul itu, katanya, “Kami sudah melarang kalian dengan keras supaya tidak lagi mengajarkan tentang orang Nazaret itu, tetapi kalian malah membawa ajaran kalian ke seluruh Yerusalem, bahkan mau menyalahkan kami atas kematian orang itu.” Akan tetapi, Petrus dan rasul-rasul yang lain menjawab, “Kami harus menaati Allah, bukan kalian. Kalian sudah membunuh Yesus dengan menggantung Dia pada kayu salib, tetapi Allah nenek moyang kita sudah menghidupkan Dia kembali dari kematian. Allah menempatkan Dia di tempat yang paling terhormat di surga, yaitu di sebelah kanan-Nya. Di situlah Yesus memimpin sebagai Raja dan Penyelamat. Allah melakukan itu agar semua orang Yahudi mendapat kesempatan untuk bertobat dan dosa-dosa mereka diampuni. Kami diutus untuk bersaksi tentang semuanya itu. Dan Roh Kudus— yang sudah Allah berikan kepada kami semua yang menaati Dia— juga sedang bekerja untuk membuktikan bahwa kesaksian kami benar.” Mendengar jawaban itu, para pemimpin Yahudi menjadi sangat marah dan mau membunuh mereka. Tetapi di antara anggota sidang Mahkamah Agama, berdirilah seorang Farisi sekaligus pengajar hukum Taurat yang dihormati semua orang, namanya Gamaliel. Dia menyuruh supaya rasul-rasul itu dibawa ke luar untuk sementara. Kemudian dia berkata kepada anggota sidang itu, “Orang-orang Israel, kita perlu mempertimbangkan dengan hati-hati keputusan yang akan kita lakukan terhadap mereka. Karena sebelumnya, pernah muncul seseorang bernama Teudas. Dia mengaku sebagai pemimpin dan ada empat ratus orang yang menjadi pengikutnya. Tetapi waktu dia dibunuh, semua pengikutnya terpencar dan gerakannya hilang begitu saja. Sesudah itu, ketika sensus penduduk, muncul seorang lagi yang bernama Yudas, orang Galilea. Cukup banyak orang mengikuti dia dalam pemberontakan. Tetapi dia juga dibunuh, dan semua pengikutnya terpencar. Jadi, dalam masalah sekarang, saya sarankan supaya kita menjauhi dan membiarkan mereka. Karena kalau rencana atau pekerjaan mereka berasal dari manusia, gerakan itu pasti akan gagal. Namun, jika gerakan mereka ternyata berasal dari Allah, kita tidak akan mampu menghentikan mereka. Dan apabila benar demikian, justru kitalah yang melawan Allah!” Pemimpin-pemimpin Yahudi itu menyetujui perkataan Gamaliel, lalu memanggil kembali rasul-rasul itu dan memerintahkan supaya mereka dicambuk. Sesudah itu, mereka dilepaskan dengan larangan keras agar tidak memberitakan tentang Yesus lagi. Rasul-rasul itu pergi meninggalkan sidang Mahkamah dengan sukacita, karena mereka merasa adalah suatu kehormatan kalau mereka dianiaya demi Yesus. Mereka tidak berhenti mengajarkan Kabar Baik bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan Allah. Setiap hari, mereka memberitakannya di rumah Allah dan di rumah-rumah orang.

Kisah Para Rasul 5:17-42 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Imam besar dan para pengikutnya dari mazhab Saduki memberikan reaksi yang menyatakan iri hati mereka. Mereka menangkap dan menjebloskan para rasul ke dalam penjara. Tetapi pada malam hari datanglah seorang malaikat Tuhan membukakan pintu-pintu penjara dan membawa mereka ke luar. Kemudian ia berkata kepada mereka, “Pergilah ke Bait Allah dan beritakanlah firman tentang hidup ini!” Mereka tiba di Bait Allah pada pagi hari dan dengan segera mereka mulai berkhotbah. Kemudian, pada pagi itu juga, imam besar serta para pengikutnya datang ke Bait Allah dan mengundang anggota-anggota Mahkamah Agama serta tua-tua bangsa Israel untuk bersidang. Mereka memerintah supaya para rasul diambil dari penjara untuk diadili. Tetapi, ketika petugas-petugas tiba di penjara, para rasul tidak ada di sana. Mereka pun kembali kepada Mahkamah Agama dan melaporkan, “Pintu-pintu penjara terkunci dan para penjaga berdiri di luarnya, tetapi ketika kami membukanya, tidak ada seorang pun di dalam.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka merasa cemas dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya dan bagaimana kesudahannya. Kemudian datanglah seseorang memberitahukan bahwa orang-orang yang telah dipenjarakan itu sedang berada di Bait Allah mengajar orang banyak. Kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya pergi menangkap para rasul itu (tanpa kekerasan, karena takut orang banyak akan membunuh mereka, apabila mereka bertindak kasar terhadap para rasul) dan membawa mereka ke hadapan Mahkamah Agama. “Bukankah kami sudah melarang kalian mengajar tentang Yesus?” tanya imam besar. “Tetapi nyatanya kalian telah menyebarkan ajaran kalian di seluruh Yerusalem dan kalian hendak menanggungkan kematian Orang itu ke atas kami!” Tetapi Petrus dan para rasul yang lain menjawab, “Kita harus taat kepada Allah dan bukan kepada manusia. Allah nenek moyang kita membangkitkan Yesus, yang telah Saudara bunuh dengan menyalibkan-Nya. Kemudian, dengan kuasa-Nya yang besar Allah meninggikan Dia menjadi Raja dan Juru Selamat, supaya bangsa Israel mendapat kesempatan untuk bertobat dan dosa mereka diampunkan. Kami adalah saksi dari semua ini, demikian juga Roh Kudus yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati-Nya.” Mendengar kata-kata ini, para anggota Mahkamah Agama naik darah dan memutuskan untuk membunuh para rasul. Tetapi salah seorang dari antara mereka, seorang Farisi bernama Gamaliel (seorang guru agama yang sangat dihormati), berdiri dan meminta supaya para rasul dibawa keluar dari ruang sidang selama ia berbicara. Kemudian ia berbicara kepada rekan-rekannya sebagai berikut: “Hai orang-orang Israel, berhati-hatilah dengan apa yang akan Saudara lakukan terhadap orang-orang ini. Beberapa waktu yang lalu muncul si Teudas, yang merasa dirinya besar. Kira-kira empat ratus orang menjadi pengikutnya, tetapi ia terbunuh dan para pengikutnya pun cerai-berailah. “Sesudah dia, pada waktu diadakan sensus, Yudas dari Galilea berhasil menarik beberapa orang menjadi pengikutnya, tetapi ia juga mati, dan para pengikutnya juga cerai-berai. “Jadi, nasihat saya ialah biarkan saja orang-orang ini. Kalau apa yang mereka lakukan dan ajarkan berasal dari manusia, tentu akan segera lenyap. Tetapi, kalau berasal dari Allah, Saudara tidak akan dapat menghalangi mereka, jangan-jangan kelak ternyata bahwa Saudara melawan Allah.” Mahkamah Agama menerima nasihatnya. Mereka memanggil para rasul, dan memerintahkan supaya mereka dipukuli, kemudian melarang mereka mengajar atas nama Yesus, dan akhirnya mereka dilepaskan. Mereka meninggalkan ruangan sidang dengan sukacita, karena Allah telah menganggap mereka layak untuk menderita penghinaan demi nama-Nya. Dan setiap hari, di Bait Allah dan di rumah-rumah, mereka terus mengajar dan memberitakan bahwa Yesus adalah Mesias.

Kisah Para Rasul 5:17-42 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Imam Besar dan para pengikutnya, yaitu kelompok Saduki, menjadi sangat iri. Lalu mereka menangkap para rasul dan memasukkan mereka ke dalam penjara. Tetapi pada malam hari, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara dan membawa mereka keluar. Malaikat itu berkata, “Pergi dan berdirilah di dalam Bait Allah. Beritakanlah kepada orang-orang segala sesuatu tentang hidup baru!” Setelah para rasul mendengar ini, mereka menaati perintah itu. Mereka masuk ke dalam Bait Allah di pagi hari dan mulai mengajar orang banyak. Para imam besar dan pengikutnya berkumpul untuk mengadakan sidang bersama, bahkan semua anggota Sidang Mahkamah Agama juga datang. Lalu mereka mengirim orang ke penjara untuk membawa para rasul itu kepada mereka. Ketika petugas sampai di penjara, mereka tidak menemukan para rasul di sana. Jadi, mereka kembali dan melaporkan hal itu. Mereka berkata, “Pintu penjara masih terkunci dengan aman dan para pengawal masih berdiri di depan pintu-pintu. Tetapi ketika kami membuka pintu-pintunya, penjara itu telah kosong!” Ketika kepala penjaga Bait Allah dan para imam kepala mendengar laporan itu, mereka menjadi bingung dan bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?” Kemudian seorang datang dan berkata kepada mereka, “Lihat! Orang-orang yang kamu penjarakan itu sedang berdiri di dalam Bait Allah dan sedang mengajar orang banyak.” Kepala penjaga Bait Allah beserta anak buahnya bergegas menuju Bait Allah. Mereka membawa para rasul itu ke luar tanpa menggunakan kekerasan karena mereka takut kalau orang banyak akan melempari mereka dengan batu. Mereka membawa rasul-rasul masuk dan membuat mereka berdiri di hadapan Mahkamah Agama untuk disidang. Ia bertanya, “Kami sudah menyuruh kalian untuk tidak lagi mengajar dengan menggunakan Nama itu! Tetapi apa yang sudah kamu lakukan? Kamu sudah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu. Dan kamu mencoba menyalahkan kami atas kematian Yesus.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul lainnya menjawab, “Kami harus taat kepada Allah, bukan kepada manusia! Kamu membunuh Yesus dengan menyalibkan Dia. Tetapi Allah, Allah leluhur kita yang sama membangkitkan Yesus dari kematian. Allah meninggikan Yesus dengan menempatkan Dia di sebelah kanan tahta-Nya. Allah menjadikan Dia Pemimpin dan Juru Selamat. Allah melakukan ini untuk memberi kesempatan kepada umat Israel supaya berbalik kepada Allah dan diampuni dosa-dosanya. Kami adalah saksi dari semua yang terjadi. Roh Kudus yang Allah berikan kepada mereka yang taat kepada-Nya juga menjadi saksi atas semua yang terjadi ini.” Ketika para anggota Mahkamah Agama mendengar penjelasan ini, mereka menjadi sangat marah. Mereka mulai berencana untuk membunuh rasul-rasul itu. Tetapi salah satu anggota Mahkamah Agama, seorang Farisi bernama Gamaliel, berdiri. Ia juga adalah guru Taurat yang sangat dihormati oleh semua orang. Ia menyuruh petugas membawa rasul-rasul itu keluar dari persidangan untuk beberapa saat. Kemudian ia berkata kepada para anggota sidang, “Hai orang-orang Israel, berhati-hatilah dengan apa yang ingin kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Ingatkah kamu ketika Teudas muncul? Ia mengaku diri sebagai orang penting, dan kira-kira 400 orang menjadi pengikutnya. Tetapi ketika ia dibunuh, semua pengikutnya terpencar dan lenyap tanpa ada lagi bekasnya hingga sekarang. Kemudian pada waktu sensus penduduk, seorang bernama Yudas dari Galilea mengajak banyak orang bergabung ke dalam kelompoknya. Tetapi ketika ia terbunuh semua pengikutnya juga terpencar ke mana-mana. Jadi, aku berkata kepadamu, jauhilah orang-orang ini, biarkanlah mereka sendiri. Jika rencana mereka berasal dari manusia, maka rencana itu akan gagal. Tetapi jika itu berasal dari Allah, maka kamu tidak akan mampu menghentikan mereka. Bahkan kamu mungkin akan melawan Allah sendiri!” Gamaliel berhasil meyakinkan mereka. Karena itu mereka memanggil kembali rasul-rasul itu dan memerintahkan petugas untuk memukuli mereka. Setelah itu, mereka melarang rasul-rasul untuk mengajar dalam nama Yesus dan kemudian mereka dibebaskan. Para rasul meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan bersukacita karena mereka diberi kehormatan untuk menderita penghinaan karena nama Yesus. Para rasul tidak berhenti mengajar orang-orang. Mereka terus memberitakan Kabar Baik bahwa Yesus adalah Kristus, Sang Mesias. Mereka melakukan ini setiap hari baik di Bait Allah maupun di rumah-rumah.

Kisah Para Rasul 5:17-42 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: ”Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, katanya: ”Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: ”Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka. Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, katanya: ”Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: ”Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu. Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang: ”Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.” Nasihat itu diterima. Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Kisah Para Rasul 5:17-42 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Akhirnya imam agung dan semua pengikut-pengikutnya, yaitu golongan orang-orang Saduki, mulai bertindak, karena mereka iri hati. Rasul-rasul itu ditangkap, lalu dimasukkan ke dalam penjara umum. Tetapi malamnya, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara, lalu membawa rasul-rasul itu ke luar. Malaikat itu berkata kepada rasul-rasul itu, “Pergilah berdiri di Rumah Tuhan dan beritahukanlah kepada orang-orang tentang hidup yang baru ini.” Maka rasul-rasul itu pun menuruti pesan malaikat itu. Pagi-pagi sekali mereka pergi ke Rumah Tuhan dan mulai mengajar di situ. Sementara itu imam agung dan para pengikutnya datang, lalu mengadakan sidang mahkamah dengan para pemimpin Yahudi. Kemudian mereka menyuruh orang pergi mengambil rasul-rasul itu dari penjara untuk dibawa menghadap mereka. Tetapi ketika orang-orang yang disuruh itu tiba di penjara, mereka tidak mendapati rasul-rasul itu di sana. Jadi mereka kembali, lalu melaporkan hal itu kepada mahkamah. “Pada waktu kami sampai di penjara,” kata mereka kepada mahkamah, “kami dapati pintu penjara itu terkunci baik-baik, dan pengawal-pengawal sedang berjaga di pintu. Tetapi pada waktu kami membuka pintu itu, kami tidak mendapati seorang pun di dalamnya.” Ketika perwira pengawal Rumah Tuhan dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka bingung mengenai rasul-rasul itu dan takut akan apa yang bisa terjadi. Kemudian datang seorang laki-laki membawa berita ini, “Dengarkan! Orang-orang yang Tuan-tuan tahan di penjara itu sekarang sedang mengajar orang banyak di Rumah Tuhan!” Maka perwira pengawal Rumah Tuhan itu bersama pengawal-pengawalnya pergi mengambil rasul-rasul itu kembali. Tetapi mereka tidak memakai kekerasan, sebab mereka takut kepada orang banyak; jangan-jangan orang banyak itu nanti melempari mereka dengan batu. Rasul-rasul itu dibawa masuk menghadap mahkamah. Lalu imam agung memeriksa mereka. Ia berkata, “Kami sudah melarang kalian dengan keras supaya jangan mengajar tentang Orang itu. Tetapi sekarang coba lihat apa yang kalian lakukan! Kalian sebarkan pengajaranmu itu di seluruh Yerusalem, dan kalian malah mau menuduh bahwa kamilah yang menyebabkan kematian Orang itu.” Petrus dan rasul-rasul yang lainnya menjawab, “Kami harus menuruti Allah dan bukan menuruti manusia. Yesus, yang kalian salibkan, sudah dihidupkan kembali dari kematian oleh Allah nenek moyang kita. Dan Allah sudah memberikan kepada-Nya kedudukan dan kekuasaan yang tinggi sebagai Pemimpin dan Penyelamat; supaya bangsa Israel diberi kesempatan untuk bertobat dari dosa-dosanya dan mendapat keampunan. Kamilah saksi-saksi mengenai semuanya itu -- kami dan juga Roh Allah yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang menurut perintah-Nya.” Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar itu, mereka marah sekali, dan mereka sepakat untuk membunuh rasul-rasul itu. Tetapi di antara anggota-anggota mahkamah itu ada seorang Farisi bernama Gamaliel. Ia guru agama yang sangat dihormati oleh semua orang. Ia berdiri lalu menyuruh orang membawa ke luar rasul-rasul itu sebentar. Kemudian ia berkata kepada Mahkamah Agama itu, “Saudara-saudara orang-orang Israel! Pikirlah baik-baik mengenai apa yang akan Saudara-saudara lakukan terhadap orang-orang ini. Sebab dahulu pernah muncul Teudas, yang menganggap diri orang besar, sehingga kira-kira empat ratus orang mengikuti dia. Tetapi ia dibunuh dan semua pengikutnya tercerai-berai, serta gerakannya pun lenyap. Sesudah itu, pada waktu ada sensus, muncul pula Yudas, orang dari Galilea. Karena pengaruhnya, banyak juga orang yang mengikuti dia. Tetapi ia juga terbunuh, dan semua pengikut-pengikutnya cerai-berai. Jadi sekarang dengan peristiwa ini, nasihat saya ialah: janganlah berbuat apa-apa terhadap orang-orang ini, biarkan saja mereka. Sebab kalau ajaran dan gerakan mereka ini adalah dari manusia, maka ajaran dan gerakan itu akan lenyap. Tetapi kalau itu datang dari Allah, maka Saudara-saudara tidak akan dapat mengalahkan mereka. Malah mungkin akan ternyata bahwa Saudara-saudara melawan Allah.” Nasihat Gamaliel itu diterima oleh mahkamah. Maka rasul-rasul itu dipanggil, lalu dicambuk, kemudian dilarang mengajar lagi tentang Yesus. Sesudah itu, baru mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan Mahkamah Agama itu dengan gembira sebab Allah sudah menganggap mereka patut untuk mendapat hinaan karena Yesus. Dan setiap hari di Rumah Tuhan dan di rumah-rumah orang, mereka terus mengajar dan memberitakan Kabar Baik tentang Yesus bahwa Dialah Raja Penyelamat yang dijanjikan itu.

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami