Untuk Dan, kamu beserta keturunanmu akan memimpin dan mengadili suku kalian sendiri, serta hidup seperti suku-suku Israel yang lain.
Bagaikan ular-ular di pinggir jalan, ular-ular berbisa di tepi jalan setapak,
para keturunanmu akan menggigit kaki kuda yang lewat sehingga penunggangnya terlempar ke belakang.”
Lalu Yakub berdoa, “Ya TUHAN, aku menantikan keselamatan dari Engkau bagi keturunanku.”
Sesudah itu, Yakub melanjutkan penyataan masa depan untuk anak-anaknya yang lain.
“Gad, kamu dan keturunanmu akan diserang oleh perampok,
tetapi kalian akan berbalik merampok mereka.
Asyer, kamu dan keturunanmu akan menghasilkan bahan makanan yang melimpah dan bermutu tinggi,
yang pantas disajikan bagi para raja.
Naftali, kamu dan keturunanmu akan seperti rusa yang bebas berlari,
yang menghasilkan keturunan yang gagah.
Yusuf, kamu dan keturunanmu akan seperti pohon yang subur di tepi mata air,
dengan cabang-cabang yang tumbuh melewati tembok dan berbuah lebat.
Musuh-musuh akan menyerang kalian dengan busur panah mereka dan menganiaya kalian.
Namun, busur kalian tetap kokoh dan lengan kalian tetap kuat.
Kekuatan kalian adalah kekuatan dari Yang Mahakuasa, Allah dan Pelindung Yakub.
Karena TUHAN bagaikan gembala dan gunung batu tempat perlindungan bagi seluruh Israel.
Biarlah Allahku menolong kalian.
Kiranya Allah Yang Mahakuasa memberkati kalian
dengan air hujan dari langit dan mata air dari dalam bumi.
Dialah yang akan memberkati kalian dengan banyak keturunan dan ternak berlimpah.
Berkat-berkat dari aku, ayahmu, lebih besar dan lebih menguntungkan daripada kelimpahan hasil alam di gunung-gunung dan bukit-bukit yang sudah ada sejak purba kala.
Biarlah semua berkat ini dilimpahkan atas kalian, keturunan Yusuf. Kalian akan memimpin di antara saudara-saudaramu sesama bangsa Israel.
Benyamin, kamu dan keturunanmu akan seperti seekor serigala yang ganas.
Pada pagi hari kalian akan menghabisi musuh-musuh kalian,
dan pada petang hari kalian akan membagi-bagikan jarahan.”
Itulah nubuatan terakhir Yakub bagi kedua belas suku Israel. Dia memberkati mereka dengan berkat yang sesuai bagi mereka masing-masing.
Kemudian Yakub menyampaikan ucapan terakhirnya kepada mereka, “Sudah dekat waktunya bagiku untuk menyusul nenek moyangku dalam kematian. Kuburkanlah aku bersama nenek moyangku di gua yang dibeli Abraham dari Efron orang Het. Gua itu berada di Makpela, tidak jauh dari Hebron di Kanaan. Abraham membeli ladang itu dari Efron untuk dijadikan sebagai kuburan keluarga. Abraham dan Sara istrinya dikuburkan di sana, juga Isak dan istrinya, Ribka. Di sanalah juga aku menguburkan Lea. Lahan dan gua itu dibeli dari orang Het. Kuburkanlah aku di sana.”
Sesudah menyampaikan pesan-pesan terakhirnya, Yakub berbaring kembali dan meninggal dunia.