Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M #5预览

Pasangan 3S: Seiman, Sepadan, Seimbang
1 Raja-raja 11:1-13
“Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.” (1 Raj. 11:4)
Pedoman mencari dan menemukan pasangan hidup telah menjadi perhatian Allah dalam membentuk kehidupan umat-Nya, Israel. Jauh sebelum Salomo, Allah memberikan pedoman tersebut melalui Musa. Hukum Allah yang diberikan kepada Musa berisi larangan terhadap pernikahan dengan penyembah berhala yang tidak mengenal Allah dan hidup di sekeliling banqsa Israel (Ulangan 7:3-4) karena akan membawa mereka pada penyembahan berhala. Salomo pada dasarnya sadar akan aturan untuk tidak bergaul dan bahkan menikah dengan perempuan-perempuan yang tidak seiman (ay. 2). Namun, Salomo menyalahgunakan hak istimewanya sebagai raja dan menikahi perempuan-perempuan dari bangsa asing yang menyembah berhala. Salomo tidak lagi berpaut kepada TUHAN sepenuh hatinya (ay. 4). Akibatnya, bukan hanya Salomo, bangsa Israel pun turut menderita (ay. 11-13). Maka, prinsip utama mencari dan menemukan pasangan hidup yang seturut kehendak Allah adalah pasangan yang seiman, sepadan dan seimbang (3S). Selain dalam Perjanjian Lama, prinsip 3S ini bahkan juga ditegaskan kembali dalam Perjanjian Baru, misalnya dalam 2 Korintus 6:14-15.
Berdasarkan survei situs kencan OkCupid, 40% perempuan Indonesia yang berusia 21-34 tahun memilih calon pasangan hidup berdasarkan jenis musik yang disukai. Sementara berita yang dirilis CNN Indonesia menunjukkan, laki-laki cenderung memilih pasangan hidup berdasarkan daya tarik fisik dan perempuan cenderung memilih pasangan hidup berdasarkan kemapanan finansial dan karier. Prinsip 3S tak lagi menjadi kriteria utama dalam menemukan pasangan hidup di zaman ini. Tak sedikit kaum muda Kristen yang bergumul dengan hal ini. Dunia semakin menjauhkan kita dari nilai-nilai Kristen dan Alkitab dalam menemukan pasangan hidup dan membangun keluarga. Karena itu sangatlah penting bagi para keluarga Kristen untuk tanamkan nilai-nilai Kristen yang berkaitan dengan pasangan hidup kepada anak-anaknya agar tak terjerat ajaran dan harapan semu dari dunia. Jika timbul pertanyaan dalam benak tentang benar/salahnya kriteria pasangan hidup yang Sahabat Keluarga yakini selama ini, maka renungkanlah.
Jika ‘terlanjur’ menikah dengan seseorang yang tidak 3S, maka bertanggungjawablah terhadap pilihan Sahabat Keluarga dengan mendoakan dan memperjuangkannya agar mengenal TUHAN, menjadi penolong yang sepadan dan pasangan yang seimbang. Juga, tanamkanlah kepada anak-anak tentang prinsip 3S ini sehingga mereka dapat mencari dan menemukan pasangan yang seturut kehendak-Nya. Dari Salomo, kita diingatkan bahwa kenikmatan yang dunia janjikan namun tidak seturut kehendak-Nya akan menjadi malapetaka di kemudian hari. Dampaknya mungkin tidak hanya pada diri kita tetapi juga pada anak cucu kita. Saat ini kita ditantang untuk tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip firman Tuhan, yaitu seiman, sepadan dan seimbang dalam memilih pasangan dan membangun keluarga di tengah dunia yang semakin jauh dari firman Tuhan. Pegang dan teruskanlah prinsip ini sebagai warisan bagi generasi selanjutnya.
RUANG REFLEKSI
PERTANYAAN ALKITAB
1.Mengapa Allah melarang pernikahan dengan orang yang tidak mengenal-Nya?
2.Bagaimana pernikahan yang tidak seiman berdampak bagi kehidupan Salomo dan Bangsa Israel?
PERTANYAAN APLIKATIF
1.Apa yang dapat Anda lakukan untuk menanamkan prinsip mencari pasangan dalam keluarga Anda?
2.Hal-hal apa yang membuat Anda tergoda mengesampingkan prinsip Alkitab dalam mencari pasangan hidup?
Komitmen Pribadi
Buatlah komitmen pribadi untuk berkaitan dengan renungan hari ini.
POKOK DOA:
1. Orang tua mampu mewariskan prinsip Alkitab pada keturunan mereka
2. Kaum muda Kristen memegang teguh prinsip firman Tuhan akan pasangan hidup
Prinsip dunia terlihat nikmat sesaat namun sengsara kemudian, tetapi prinsip Alkitab akan membawa pada kenikmatan kekal bersama dengan Allah. (anonim)
读经计划介绍

Family First Indonesia (FFI) menggagas Family as a TEAM, yaitu gerakan untuk menolong para pasangan dan orang tua menyadari kembali panggilannya di dalam keluarga, memahami keluarga sebagai lembaga yang dibentuk atas inisiatif Allah, dan memulihkan relasi di dalam keluarga sehingga dapat hidup sebagai sebuah tim. Sudahkah keluarga Anda hidup sebagai sebuah tim? Bagaimanakah tim ini berfungsi? Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang menjadi kekuatan? Bagaimana Anda menjalankan fungsi kepemimpinan untuk tim Anda?
More