YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa Gumbel

DAY 282 OF 365

Firman yang Mengubahkan Hidup

Uang Earl terlalu banyak. Dia bahkan tak perlu bekerja. Dia mencoba semua jenis narkoba, termasuk heroin. Di usianya yang ke-30 tahun, dia pun berakhir di rumah sakit. Seseorang mengunjunginya di rumah sakit dan memberinya kitab Perjanjian Baru. Dia senang. Kertasnya sangat tipis. Dia melewati Injil Matius, Markus, dan Lukas. Sesampainya di Injil Yohanes, dia mulai membaca. Sebagai hasilnya, dia bertemu dengan Yesus dan dipenuhi sukacita. Psikolog yang bertanggung jawab dengan kasus Earl ini adalah seorang wanita muda yang elok, yang dulunya adalah seorang model. Suatu hari, dia berkata kepada Earl, ‘Lihat, saya memiliki semuanya, kesuksesan, kecantikan dan kualifikasi tanpa akhir, namun saya merasa tak lengkap. Hidup Anda kacau namun Anda tampaknya punya sesuatu, damai sejahtera dan sukacita. Apakah itu?’ Lalu Earl menuntunnya pada iman dalam Yesus Kristus. Kemudian mereka menikah. Earl dan istrinya, Thommy, merupakan teman baik kami di kampus teologia di Oxford. Hidupnya secara radikal diubahkan oleh firman Allah di dalam Alkitab.

Mazmur 119:1–8

Firman pemberi berkat

Jika ingin hidup Anda ‘diberkati’, yang tanpa penyesalan, Anda memerlukan firman Allah. Ini, yang terpanjang di semua mazmur, mengenai berkat menyelaraskan perbuatan dan ucapan Anda dengan firman Allah.

‘Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati’ (Ay.1-2).

Allah mengasihi dan ingin memberkati Anda. Melalui firman Allah di Kitab Suci, temukanlah berkat kehidupan dalam hubungan dengan Allah. Carilah Dia dengan segenap hati (Ay.2), hidup menurut jalan-jalan-Nya (Ay.3), memperlajari firman-Nya (Ay.7) dan Anda tidak akan mendapat malu (Ay.6).

TUHAN, terimakasih karena firman-Mu membawa berkat dalam hidupku. Tolong aku untuk ‘membaca, mencamkan, mempelajari, dan mencernanya.

1 Tesalonika 1:1 – 2:16

Firman pemberi kekuatan

Tidak ada gereja/ jemaat yang sempurna. Jika Anda menemukan jemaat yang sempurna, janganlah bergabung dengannya. Di saat Anda atau saya bergabung dengan jemaat tersebut, jemaat tersebut tidak akan menjadi sempurna. Meski bergitu, ada semacam jemaat teladan, jemaat yang menjadi contoh baik dan inspirasi bagi sesama. Orang-orang akan datang dari seluruh dunia untuk mempelajari jemaat semacam ini.

Jemaat di Tesalonika merupakan jemaat teladan (1:7): ‘sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya... di semua tempat’ (Ay.7-8). Jemaat yang penuh iman, kasih dan pengharapan:‘menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati’ (Ay.10). Jemaat ini dikasihi oleh Allah (Ay.4). Juga jemaat yang menderita (Ay.6), yang dengan teguh memberitakan firman Allah. Pesan TUHAN bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat (Ay.8).

Ini harus menjadi tujuan dan doa kita, yaitu menjadi jemaat yang pantas dicontoh, dimana injil bergema tak hanya di lingkup lokal, tapi dimana-mana. Tujuannya bukan kemegahan, tapi pemberitaan injil. Paulus tidak memuji jemaat Tesalonika atas ukuran jemaat mereka (kita tidak tahu seberapa besarnya). Melainkan, dia memuji mereka, ‘Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema’ (Ay.8).

Pesannya datang ‘tak hanya dengan perkataan tetapi juga dalam kuasa, dengan Roh Kudus dan kepastian yang kokoh’ (Ay.5):

  • Perkataan
    Ada waktu untuk berucap. Tak cukup dengan menjalani hidup Kristen. Beritahu orang-orang tentang Yesus dan perbuatan-Nya.

  • Kuasa
    Perkataan saja tidaklah cukup; Anda juga memerlukan kuasa. Kuasa Allah berbicara melalui Anda; Roh Kudus pembawa kepastian kokoh untuk hati pendengarnya.

  • Hidup
    Paulus melanjutkan, ‘Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu’ (Ay.5). Bahkan perkataan penuh kuasa tak akan berefek lama jika hidup Anda tidak konsisten dengan firman. Bukan hidup atau perkataan, tetapi hidup dan perkataan.

Anda, seperti Rasul Paulus, telah ‘dianggap layak untuk dipercayakan Injil’ (2:4). Hak yang sangat besar. Beritakan dengan iman firman Allah, ‘bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah’ (Ay.4). Jangan menyalahgunakan firman: ‘Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi...’ (Ay.5).

Tugas memberitakan Injil merupakan hak yang sangat istimewa dan tanggung jawab besar. Allah telah mempercayakan tugas itu pada kita. Anda terpercaya di mata-Nya sendiri. Jangan pikirkan apakah pengajaran injilnya menyenangkan orang, dalam segala kemungkinan tidak, tapi pikirkanlah apakah itu menyenangkan Allah (Ay.6).

Paulus tidak sekedar memberi firman pada jemaat Tesalonika. Dia dulunya tidak pernah ‘berlaku ramah’ (Ay.7). Dia mengasihi mereka seperti seorang orang tua, peduli pada mereka dan berbagi hidup dengan mereka (Ay.7-8), dan menetapkan bagi mereka contoh dan mendorong mereka untuk hidup bagi Allah (Ay.12): ‘seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang’ (Ay.12).

Memberitakan firman Allah tidak selalu mudah. Paulus menulis, ‘Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu’ (Ay.9).

  • ‘Jerih lelah’
    Memberitakan firman termasuk kerja keras; ‘usaha dan jerih lelah kami’ (Ay.9). Beberapa pekerjaan tampak menjenuhkan. Saya kepikiran tim hebat ‘A’ kami di Alpha, yang bekerja dari jam 5 sore sampai jam 11 malam, memasak, bersih-bersih, melayani dan mencuci piring.

  • ‘Kesusahan’
    ‘Pemulihan’ datang sebagai gantinya. Ada hinaan, penentangan kuat, penderitaan (Ay.2) dan dimusuhi (Ay.15). Tapi dengan semua ini, ada sukacita besar, ‘kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus’ (1:6). Penderitaan dan sukacita bergandengan dalam Perjanjian Baru. Jangan kira hanya salah satunya. Di dunia, banyak yang mengalami kesukaran atas pemberitaan injil.

  • ‘Bekerja siang malam’
    Tak hanya intensitas kerjanya, jumlah besarnya juga. Dalam kasus Paulus, seperti banyak orang Kristen saat ini, dia bukanlah penginjil sepenuh waktu. Dia mengerjakan dua pekerjaan sekaligus. Dia mengajar di siang hari dan mencari nafkah di malam hari.

Jemaat Tesalonika mengakui firman injil yang diberitakan Paulus bukan sekedar pemberitaan dari manusia, tetapi firman Allah (2:13). Hidup mereka berdampak, sehingga jemaat Tesalonika mau melanjutkan pemberitaan pesan tersebut, meski dengan segala derita dan permusuhan yang mereka hadapi.

TUHAN, terimakasih atas kuasa injil pengubah hidup. Berikanlah aku kekuatan, tenaga, dan rasa antusias untuk tetap memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada orang-orang.

Yeremia 18:1–20:18

Firman api

Hinaan, penentangan, dimusuhi dan diperolok yang kita alami di media, daring, bahkan di serangan pribadi, hanyalah hal kecil dibandingkan penganiayaan Paulus, jemaat Tesalonika, Yeremia dan banyak lagi di seluruh dunia saat ini.

Yeremia adalah nabi sejati. Dia mendengarkan firman Allah: ‘Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia’ (18:1). ‘Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku’ (Ay.5). Allah berbicara kepada Yeremia melalui gambaran tukang periuk dan bejana. Gambaran ini dipakai oleh Paulus (Roma 9:21). Anda adalah tanah liat rohani di tangan Allah yang membentuk Anda demi tujuan-Nya untuk hidup Anda.

Mendengar firman TUHAN, Yeremia menyerukan: ‘Beginilah pula firman TUHAN kepadaku’ (Yeremia 19:1). Dia memberitakan firman Allah kepadanya. Katanya, ‘Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel’ (Ay.3, 15a).

Namun, mereka tidak mendengarkan (Ay.15b). Yeremia dipukuli dan dipasung (20:2). Dia dicemooh dan dimaki (Ay.7). Tidak mudah baginya. Terkadang kita tergoda untuk berhenti memberitakan firman Allah karena penderitaannya. Namun, Yeremia menyimpulkan:

‘Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup’ (Ay.9).

Api firman Allah membara begitu kuat di dalamnya sehingga dia harus terus memberitakannya. Seperti Anda mengikuti teladan Yeremia, Anda dapat berkata sepertinya, ‘Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah’ (Ay.11a).

TUHAN, tolong aku untuk mendengarkan-Mu dengan saksama dan tidak kalah oleh penentangan, hinaan, dimusuhi atau dicaci-maki. Terimakasih atas firman-Mu dalam hatiku seperti api, yang tak tertahankan. Bantu aku memberitakan pesan-Mu dengan kasih dan kuasa.

Pippa Adds

1 Tesalonika 2:12

Jika kita adalah orang tua, kita harus terus menasihati, menguatkan dan memotivasi anak-anak kita. Dalam jemaat, kita perlu saling berbuat hal yang sama.

Siapa yang bisa saya motivasi hari ini untuk menjalani hidup yang dilayakkan Allah?

References

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.