YouVersion Logo
Search Icon

Plan Info

Komunikasi Yang Membangun PernikahanSample

Komunikasi Yang Membangun Pernikahan

DAY 5 OF 5

Mencari Pengertian Komunikasi seringkali terhambat karena salah satu pihak atau bahkan kedua pihak yang berkomunikasi membangun tembok pertahanan di dalam pikiran dan perasaannya. “Saya benar, kamu yang salah.” “Saya lebih mengerti dari kamu.” “Saya tidak percaya dengan kamu.” “Saya sakit hati dengan perbuatan kamu selama ini.” “Saya merasa diabaikan, kamu egois.” Itulah tembok pertahanan di dalam diri kita yang membuat percakapan dengan pasangan kita terasa sia-sia. Kita merasa percuma berbicara dengannya karena seperti tidak akan pernah keluar kesepakatan, yang ada adalah kritikan dan caci maki yang berujung dengan pertengkaran. Tembok pertahanan perlu diruntuhkan. Sayangnya, pikiran dan perasaan yang membentuk tembok pertahanan itu seringkali tidak diungkapkan keluar. Kita berharap pasangan kita menyadarinya sendiri. Atau yang lebih parah lagi, kita sendiri bahkan tidak menyadari bahwa kita merasa atau berpikir demikian. Dibutuhkan percakapan yang jujur untuk memunculkan tembok pertahanan tersebut ke permukaan. Amsal 20:5 mengajarkan betapa dalamnya hati manusia itu, namun orang yang pandai tahu menimbanya. Artinya, bila kita ingin tahu tembok pertahanan pasangan kita, pandai-pandailah menariknya keluar. Amsal 15:14 mengatakan bahwa hati yang berpengertian mencari pengetahuan. Miliki pengertian mengenai pasangan kita. Teruslah berusaha untuk mengenal dan memahami pikiran dan perasaannya, termasuk bila kita sudah lama menikah. Begitu dalam hati dan pikiran pasangan kita tidak akan pernah habis untuk kita gali dan kita pahami. Namun semakin kita memahami hati dan pikirannya, semakin terbuka komunikasi kita dengannya. Hasilnya, pasangan kita juga akan melakukan hal yang sama kepada kita. Jadi, mulai dari mana? 1. Apapun kepribadian Anda, jadilah orang yang banyak mendengarkan, terutama mendengarkan pasangan Anda. Kalaupun Anda seorang ekstrovert yang suka berbicara, latih diri Anda untuk duduk diam mendengarkan saat pasangan Anda sedang berbicara. 2. Terus menerapkan belajar mendengarkan seperti yang sudah Anda pelajari di hari ke-4. Ciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasangan untuk berbicara, agar pasangan kita tetap terbuka dengan diri kita. 3. Adakan waktu rutin untuk mengobrol, yang tujuannya bukan untuk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan, namun membicarakan hal-hal yang lebih mendasar di dalam kehidupan dan hubungan seperti kebahagiaan, minat, pengalaman, prinsip hidup, cita-cita, mimpi, visi, dan sebagainya.
Day 4

YouVersion uses cookies to personalize your experience. By using our website, you accept our use of cookies as described in our Privacy Policy