Iman dan Integritas: 17 Hari Bersama Kitab EsterSampel

Iman dan Integritas: 17 Hari Bersama Kitab Ester

HARI KE 1 DARI 17

“Hati-hati Terpukau pada Gemerlap Dunia”

Pernahkah kita merenungkan apa yang sesungguhnya paling berharga bagi hidup kita? Apakah gelar pendidikan yang kita dapat? Jabatan? Kekayaan atau bahkan kekuasaan yang kita miliki? Berpuas diri atas segala pencapaian yang kita miliki tidaklah salah. Namun jika seluruh nilai dan fokus kita hanya mengarah pada hal tersebut, saat itulah kita harus mengevaluasi cara pandang kita. Sebagai umat Tuhan sesungguhnya kita memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada hal-hal duniawi yang dapat sirna, melainkan pada kedekatan dengan Allah dan perwujudan kasih serta kehendak-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kitab Ester dimulai dengan sesuatu yang menarik: bukan Ester yang diperkenalkan pertama kali, melainkan seorang raja besar, Ahasweros. Ia menguasai 127 provinsi, membentang luas dari India hingga Etiopia. Sebuah kekuasaan yang luar biasa, yang mencakup sebagian besar dunia yang dikenal pada waktu itu. Seperti yang tercatat dalam ayat keempat, sang raja mengadakan pesta besar-besaran selama 180 hari, hanya untuk "memamerkan kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan kebesarannya yang bersemarak." Kemudian, ia menambahkannya dengan perjamuan tujuh hari untuk seluruh rakyat di ibu kota Susan.

Secara historis, Raja Ahasweros, yang lebih dikenal sebagai Xerxes merupakan raja Persia yang dalam catatan sejarah memang terkenal dengan kekuasaannya yang besar. Hal itu sering kali menyebabkan keputusan-keputusan Ahasweros sering diwarnai oleh kebanggaan diri. Pesta mewah itu, yang dibiayai dari kekayaan negara merupakan etalase dari “keberhasilannya”, menunjukkan betapa manusia mudah terjebak dalam ilusi keabadian kekuasaan. Ia ingin mengesankan para pejabat, rakyat, dan mungkin dirinya sendiri, bahwa ia tak terkalahkan. Namun, sejarah membuktikan bahwa kekuasaan Xerxes pun berlalu, dan kerajaannya tidak bertahan selamanya. Di tengah megahnya kisah ini, muncul ironi yang halus tetapi dalam: raja yang sangat berkuasa ini tidak mampu mengendalikan keadaan dalam istananya sendiri. Ketika Ratu Wasti menolak perintahnya, semua kemegahan itu seolah dipermalukan.

Sahabat Alkitab, salah satu ancaman terhadap peradaban saat ini adalah materialisme dan konsumerisme yang tiada berujung. Manusia berlomba-lomba mencapai satu titik yang mereka maknai sebagai kesuksesan dan kemasyhuran. Pada saat yang sama kita justru terjebak pada pemuasan diri yang tiada berujung dan menghadirkan penderitaan. Kekayaan, kekuasaan, dan popularitas, terlihat seperti bintang yang bersinar terang, tetapi cahayanya sesaat lalu padam. Bukan berarti kita tidak boleh hidup berkecukupan dan memiliki popularitas, melainkan dalam Tuhan hal tersebut bukanlah tujuan melainkan sarana untuk memuliakan Allah. Raja Ahasweros seolah menjadi peringatan untuk kecenderungan kita jatuh pada hawa nafsu berlebih terhadap gemerlap harta duniawi, dan belajar untuk berkata cukup dan memuliakan Allah dengan seluruh keberadaan kita.

Daily Scripture Reading

Firman Tuhan, Alkitab

Tentang Rencana ini

Iman dan Integritas: 17 Hari Bersama Kitab Ester

Kita akan bersama-sama membaca dan merenungkan Kitab Ester.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.alkitab.or.id/renungan