Ngobrol Santai Sharing GospelSampel

Kamulah Kabar Baik Itu!

"Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: ”Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran." (Markus 5:18-20)

Bro/sis, kemarin kita udah ngobrol kalau penginjilan itu bukan beban yang bikin stres, tapi aliran indah dari belas kasih Tuhan dalam diri kita. Tapi mungkin sekarang kamu mikir, “Oke, gue percaya… Tapi gue harus ngomong apa sih sebenernya? Gimana kalau ada yang nanya soal teologi susah banget? Gimana kalau gue malah kejebak debat agama atau politik?”

Take a deep breath dulu 😌. Yuk, liat kisah di ayat hari ini. Ada orang yang baru aja ngalamin encounter gila banget sama Yesus—dari kerasukan setan, hidup di kuburan, terpinggirkan… jadi sembuh total dan waras. Waktu dia mau ikut Yesus, apa instruksi Yesus? Yesus nggak bilang, “Pergi dan siapin khotbah 3 poin tentang keselamatan.” Nggak juga bilang, “Siap-siap debat sama ahli Taurat soal hukum.”

Arahan Yesus simpel banget dan cakep: “Pulanglah ke rumah, dan ceritain ke teman-temanmu semua hal luar biasa yang Tuhan udah lakuin buat kamu, dan gimana Dia penuh belas kasih ke kamu.”

💡 Nah lo! Senjata paling ampuh buat penginjilan itu bukan skill debat, tapi kisah kamu sendiri. Yesus nggak nyuruh dia sekadar bagiin info soal Tuhan—Dia nyuruh bagiin pengalaman pribadi sama Tuhan. Gak ada yang bisa bantah kisah hidup kamu! Doktrin bisa diperdebatkan, tapi perubahan hidup? Nggak bisa dibantah. Damai yang kamu rasain, kebiasaan buruk yang udah dipatahkan, kesembuhan yang kamu alamin, anugerah yang kamu dapet waktu kamu lagi nggak layak—itu semua real dan powerful! ⚡

Kisah kamu itu bukti nyata. Kamu adalah “saksi”—bukan sekadar “melakukan penginjilan”. Alkitab di Kisah Para Rasul 1:8 bilang, “Kamu akan menjadi saksi-Ku,” bukan “Kamu akan melakukan penginjilan.” BIG difference. “Melakukan” tuh kayak tugas yang bikin perform. Tapi “menjadi” itu identitas.

Lampu itu nggak ‘melakukan’ terang. Lampu bersinar karena memang dia lampu 💡. Kamu jadi saksi kebaikan Tuhan karena hidup-Nya udah ada di dalem kamu. Tugas kamu? Cuma ceritain aja—tentang Yesus yang luar biasa dan segala hal keren yang Dia udah lakuin buat kamu. Jadi saksi (witness) itu sebenernya kayak jadi “with-ness”—kamu bawa kehadiran Kristus (with Christ) lewat kisah kamu.

✋ Kadang, daripada maksa debat sama orang yang belum siap, lebih bijak buat stay chill dan peka arahan Roh Kudus. Kamu cuma nyaksiin apa yang kamu lihat dan rasain tentang kebaikan Tuhan. Kamu itu bukti nyata. Hidup kamu itu kabar baik yang ada orang di luar sana sangat pengen denger. Kayak kata St. Fransiskus dari Assisi: “Beritakan Injil setiap saat. Kalau perlu, pakailah kata-kata.”

🔥 Tips Praktis Buat Sharing

Kalau kamu dapet kesempatan sharing sama seseorang, coba pake pertanyaan penutup yang ampuh ini:

🗣️ “Ada nggak sesuatu yang bikin kamu belum bisa terima Kristus sekarang?”

Kalau dia jawab, “Nggak ada…” — kamu bisa bantu dia doa menerima Kristus. Kalau belum siap, biasanya dia bakal jelasin alasannya, dan kamu jadi ngerti apa yang masih ngeganjel.

💭 Perenungan Hari Ini

Gue nggak dipanggil buat menang debat. Gue dipanggil buat jadi saksi bersama Kristus. Kisah pribadi tentang kebaikan Tuhan adalah pesan terkuat yang gue punya.

🙏 Doa

Tuhan Yesus, makasih banget buat kisah yang udah Engkau tulis dalam hidupku. Kasih aku keberanian buat ceritain aja hal-hal luar biasa yang udah Engkau lakukan, dan gimana Engkau penuh belas kasih ke aku. Biar kisahku jadi saksi tentang anugerah-Mu yang luar biasa. Semoga hidupku sendiri bisa nunjukin siapa Engkau ke orang lain. Dalam nama Yesus, Amin.